INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 (Wasekjen PA 212) Novel Bamukmin mengaku belum menerima informasi ...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 (Wasekjen PA 212) Novel Bamukmin mengaku belum menerima informasi dari Kepolisian tentang perkembangan laporan dugaan penistaan agama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Pernyataan itu disampaikan Novel usai menghadiri aksi bela Islam di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022).
"Agenda utama kita masih perkara (Menag) Yaqut yang sampai saat ini belum ada kabar sudah diproses, sudah sampai mana? Padahal kemarin sudah ada yang melapor lagi, sudah diterima kemarin kita di Mabes Polri, " kata Novel Bamukmin di kawasan Patung Kuda.
Novel mengancam akan menggelar aksi kembali apabila aparat kepolisian belum memproses laporannya. Dia menilai ucapan Yaqut ihwal adzan dan gonggongan anjing melukai hati umat Islam.
"Nah tinggal kita menunggu sampai saat ini follow up-nya bagaimana kasus itu menggelinding. Kita berharap demo demi demo ini akan bisa memproses (Menag) Yaqut," ungkap anggota kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) itu.
Selain Yaqut, Novel berharap polisi juga mengusut dugaan penistaan agama yang menjerat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Dudung Abdurachman, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, hingga pegiat media sosial Abu Janda, dan Deny Siregar.
"Nah di sini kita melihat juga itu di banner tuntutan-tuntutan yang lain. Jadi bukan hanya Yaqut, ada Dudung ada Muwafiq ada Saefudin ada Abu Janda ada Deny Siregar, Viktor Laiskodat itu semuanya kita minta diproses dengan adil," ujar pria kelahiran Jakarta itu.
"Jangan Ahok saja yang menjadi korban untuk diproses sampai tuntas, sampai vonis," sambungnya
Di samping itu, ia meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk segera menerbitkan fatwa secara spesifik agar dapat memudahkan proses laporan Menag Yaqut kepada pihak kepolisian.
"Nah kita meminta juga untuk MUI segera untuk mengeluarkan fatwanya secara spesifik karena kita sudah dua kali ke MUI. Kenapa karena memang polisi ini meminta ketegasan daripada MUI, " pungkasnya.
S:Akurat