INDONESIAKININEWS.COM - Ada hal unik pada siaran langsung MotoGP Mandalika. Seorang perempuan tersorot kamera sedang melakukan ritual di t...
INDONESIAKININEWS.COM - Ada hal unik pada siaran langsung MotoGP Mandalika.
Seorang perempuan tersorot kamera sedang melakukan ritual di tengah derasnya hujan yang turun di sirkuit.
Perempuan itu disebut sebagai pawang hujan.
Adapun pawang hujan itu sudah bekerja sejak beberapa hari lalu, memastikan cuaca bagus saat balapan MotoGP.
Namun, jelang race utama, hujan disertai petir justru turun.
Alhasil, balapan ditunda.
Aksi pawang hujan tesebut mendapat sorotan luas di media sosial.
Warganet mempertanyakan, apa gunanya dari adanya pawang hujan kalau toh tetap turun hujan.
Selain itu, banyak pula kritik terhadap keberadaan pawang hujan hingga tersorot kamera.
"Hari ini 1,6 miliar penduduk dunia yang sedang nonton MotoGp melihat kekonyolan. Sebagai warga negara Indonesia saya malu. Siapa yang mengijinkan pawang hujan beraksi? Fabio Quantararo ikut memperagakan gerakan jampi-jampi pawang hujan sambil tertawa terbahak-bahak," tulis @MuhajirIsmail di Twitter, Minggu.
"Ritual kesyirikan di pertontonkan. Jika setlah itu hujan reda atas kehendak Allah. Mungkin si Pawang ini akan d kontrak di tiap perhelatan Moto GP seluruh Dunia," tulis Hendi Subianto
"sebelum race moto gp,sekarang sirkuit mandalika hujan gaes...jdi apa guna nya pawang hujan di bayar mahal2 tpi ga guna...masih aja percaya yg beginian," tulis @azumi_tsuyoshie
Ritual pawang hujan
Pawang hujan adalah salah satu pihak di balik layar yang turut membantu melancarkan balapan MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adalah Rara Istiani Wulandari, anggota tim pawang hujan Sirkuit Mandalika yang kali ini bertugas untuk 'memodifikasi' cuaca.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ujar Rara Istiani, dikutip dari Kompas.com.
Tugas Rara sebagai pawang hujan Sirkuit Mandalika adalah untuk menghalau cuaca yang tak diinginkan.
"Kemarin (Kamis) aspal sempat dinilai sedikit panas. Suhunya mencapai 60 derajat celsius. Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," lanjutnya.
Menurutnya, pembalap MotoGP luar negeri sudah terbiasa dengan suhu dingin di negaranya.
Namun Indonesia adalah negara tropis sehingga penurunan suhu diperlukan.
"Kita di Indonesia terbiasa (iklim) tropis, tetapi pembalap dari luar negeri memintanya yang sejuk. Saya minta support semua untuk bisa berjalan baik," lanjut Rara.
Cara kerja pawang hujan
Rara memiliki akses ke seluruh jalanan di ring 1 sirkuit. Sang pawang hujan itu juga sempat berkeliling.
Tim pawang hujan sirkuit Mandalika memiliki tenda khusus yang terletak di bagian utara sirkuit, dekat pintu masuk utama yang diberi nama julukan 'Gerbang Hijau'.
Di sana-lah perlengkapan sesajen disimpan untuk digunakaan saat ritual nanti.
Rara lantas menjelaskan cara kerja pawang hujan baik saat memanggil maupun menghalau hujan.
Ritual menggunakan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, ada pula yang melibatkan es batu dan abu kayu.
"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
Kali ini, Rara berharap cuaca balapan MotoGP yang masuk seri kedua dan digelar Minggu (20/3) bisa sejuk dan tak terlalu terik.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," kata Rara.
Ia mengaku ikut 'mengawasi' Sirkuit Mandalika secara jarak jauh sejak tes pramusim 1 Maret 2022.
Pada tanggal 9-11 Maret misalnya, Rara mengaku diminta langsung mendatangkan hujan demi membantu mendinginkan lintasan sirkuit yang baru diaspal ulang.
Tanggapan masyarakat
Tidak semua orang percaya akan pawang hujan, Rara pun menyadari hal tersebut.
Namun, bagi Rara, apa yang dilakukannya merupakan sebuah usaha dan juga anugerah yang baik.
"Kalau Rara dibilang menentang takdir karena seharusnya cerah dan hujan kok digeser-geser, saya sebagai orang indigo merasa kelahiran saya suatu kebaikan," tuturnya.
Ia menggunakan kelebihannya tersebut untuk membantu event-event besar seperti balapan MotoGP 2022 ini.
"Saya berharap dengan kebaikan Tuhan kepada saya, saya bisa 'mengobrol' dengan awan, tanah, air, dan udara, dan kini saya berusaha membantu PP, ITDC, Pertamina," ucapnya.
Di akhir, Rara menegaskan bahwa dirinya berusaha untuk membuat para pembalap, penonton dan semua yang hadir di sirkuit Mandalika bisa merasa nyaman.
"Kesempurnaan hanya milik Allah, kami ikhtiar alternatif. Selama saya di sini, banjir terhindari. Saya mengumpulkan doa dan harapan dari para pekerja, doa, dan harapan, serta menjadi tim support bagi semua," tuturnya.
s; tribnnews.com