INDONESIAKININEWS.COM - Beredar video seorang pria yang mengaku pernah memiliki pengalaman buruk ketika menjadi tetangga Dokter Sunardi ya...
INDONESIAKININEWS.COM - Beredar video seorang pria yang mengaku pernah memiliki pengalaman buruk ketika menjadi tetangga Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Densus 88 Mabes Polri sebagai tersangka teroris.
Melalui unggahan video di akun twitter @yusuf_dumdum, pria bernama Gus Arifin ini mengingatkan kalau Dokter Sunardi dikenal sebagai sosok yang tidak bisa diajak kompromi.
Ia pun menceritakan semasa menjadi tetangga Dokter Sunardi pada tahun 2020 silam. Gus Arifin mengaku sakit hati ketika acara shalawatan digelar di rumahnya dibubarkan oleh Dokter Sunardi.
Sepandai apapun km berlindung dibalik jubah agama/jubah kemanusiaan, tp kebenaran slalu menemukan jalannya.
_______
kesaksian Gus Arifin pngasuh jamaah Sholawat di Sukoharjo (mantan tetangga dr. Sunardi) menyatakan prnh bersitegang dg dr. Sunardi krena sholawatan dianggap sesat!
— Dumdum (@yusuf_dumdum) March 12, 2022
Menurut Gus Arifin alasan Dokter Sunardi membubarkan acara shalawatnya karena dianggap aliran sesat.
"Dia (Dokter Sunardi) pernah membid'ahkan shalawat dan dikatakan kami ini aliran sesat. Jadi shalawatan itu sesat bagi mereka," buka Gus Arifin.
Sayangnya, ketika terjadi gesekan antara keluarga Gus Arifin dengan Dokter Sunardi. Mereka berdua tidak pernah menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.
Gus Arifin menuturkan jika Dokter Sunardi selalu menghindar dan sering menggunakan orang lain untuk menyerang keluarganya.
"Ketika kami datangi (Dokter Sunardi) mereka kabur. Tapi mereka sering menyuruh preman datang ke rumah saya," paparnya.
Tak ingin memiliki masalah dengan tetangga, Gus Arifin akhirnya memilih mengalah. Ia memutuskan untuk pindah rumah setelah 10 bulan menjadi tetangga Dokter Sunardi.
Sebelumnya, penembakkan Dokter Sunardi yang diduga terindikasi teroris pada hari Rabu (09/03/2022) di Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo sempat menghebohkan jagat media sosial.
Setelah ditelusuri, identitas Dokter Sunardi yang sebenarnya terungkap. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut tersangka SU masuk dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah atau JI.
Diketahui, Dokter Sunardi juga sempat menduduki beberapa jabatan dalam kelompok ekstremis berlatar belakang Islam di Indonesia.
"Adapun keterlibatan SU diantaranya adalah selaku anggota organisasi teroris JI,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
SU pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.
“Kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, kemudian jabatannya adalah Deputi Dakwah dan Informasi dan juga yang bersangkutan sebagai Penasehat Amir JI, serta Penanggung Jawab Ilal Amar Society,” terangnya.
suara.com