INDONESIAKININEWS.COM - Jurnalis Metro TV, Husni Nursyaf (36), dipukul oknum polisi dari Polres Sumedang. Kontributor Metro TV yang bertuga...
Peristiwa kekerasan itu terjadi Selasa sore, 29 Maret 2022, ketika pertandingan sepakbola antara BPBD Sumedang melawan tim dari Polres Sumedang. Husni ikut dalam tim BPBD Sumedang.
Pertandingan berlangsung cukup baik, hingga jelang laga terjadi pelanggaran yang dilakukan Husni terhadap seorang polisi di area kotak penalti.
Husni mengaku sudah meminta maaf kepada polisi yang dilanggarnya. Namun ternyata dia tidak terima, dan anggota polisi lainnya malah ikut-ikutan mengerubungi Husni.
"Pemain yang saya sledding tekel itu tidak terima dan langsung menyerang. Saat itu, saya sudah angkat tangan, tapi pemain lawan yang lainnya ikut mengerubungi saya," ujar Husni saat menjalani perawatan di IGD RSUD Sumedang, Selasa malam.
Peristiwa itu pun berhasil dilerai dan selesai di lapangan. Bahkan, setelah kejadian, Husni mencoba mendatangi pemain yang dilanggarnya tadi untuk memastikan semua damai dan baik-baik saja.
Rupanya, si polisi itu masih dendam dan tidak senang dengan kejadian di lapangan. Terjadilah percekcokan antara keduanya. Nah, saat itu, seorang polisi lainnya tiba-tiba datang dan langsung menghantam wajah Husni.
"Saya kaget tiba-tiba ada yang mukul. Karena pukulannya itu, mata saya berdarah. Dia (polisi) mukulnya pakai cincin batu akik," kata Husni.
Saat itu, Husni langsung merangkul seorang polisi yang dikenalnya, agar bisa memberi perlindungan.
Menurut Husni, pelaku tidak hanya memukul, tapi juga mengeluarkan kata-kata arogan yang tidak pantas diucapkan seorang pengayom masyarakat. Setelah kejadian itu, Husni langsung dilarikan ke puskesmas terdekat, hingga akhirnya dirawat di IGN RSUD Sumedang.
"Silakan saja mau melapor ke siapa pun juga," kata Husni menirukan si polisi arogan.
Usai kejadian, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo menegaskan akan menindak tegas anggotanya yang arogan dan melakukan pemukulan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat, Iqwan Sabba Romli, meminta Kapolda Jawa Barat dan kapolres Sumedang turun tangan terkait masalah ini.
Peristiwa seperti ini penting untuk diusut tuntas dan diberikan sanksi kepada pelaku agar tidak terulang di kemudian hari.
"Agar tidak terulang peristiwa seperti ini dan memberikan efek jera terhadap anggotanya yang arogan, pimpinan Polda Jabar dan Polres Sumedang, segera memberikan penanganan kepada oknum anggota polisi tersebut," ujar Iqwan dalam keterangan persnya.
s; pantau.com
