INDONESIAKININEWS.COM - Firasat buruk bidan di Wates Yogyakarta soal sang anak tak disangka jadi kenyataan. Karena kesibukannya sebagai bid...
INDONESIAKININEWS.COM - Firasat buruk bidan di Wates Yogyakarta soal sang anak tak disangka jadi kenyataan.
Karena kesibukannya sebagai bidan di Rumah Sakit, Sweetha menitipkan anak bungsunya, MFA (5) kepada pada sang pacar yang bernama Dony (31).
Sementara anak sulung Sweetha tinggal bersama neneknya di Palembang.
Diketahui, Sweetha sangat percaya kepada pacarnya, Dony yang juga seorang tenaga kesehatan di Kota Semarang.
Apalagi sang kekasih itu sudah melamar Sweetha ke hadapan orangtuanya setelah 6 bulan pacaran.
Hal itu membuatnya percaya bahwa pria itu bisa menjadi calon ayah yang baik bagi anaknya.
Selama ini, anak keduanya itu tinggal bersama Sweetha, namun baru kali ini dititipkan pada kekasihnya, Dony.
Sang anak dititipkan Sweetha sejak Februari 2022.
Setelah sebulan tak bertemu, Sweetha pun merindukan sang anak dan berniat untuk menemui darah dagingnya itu.
Ia juga merasakan firasat buruk terjadi pada anak bungsunya.
Maka dari itu, Sweetha mendesak sang kekasih untuk mempertemukannya dengan anak keduanya itu.
Namun Dony selalu berkelit setiap kali ditanya keberadaan sang anak.
Ternyata, firasat buruk Sweetha itu menjadi kenyataan.
Bukannya menjaga, Dony malah menghabisi anak kekasihnya yang masih berusia 5 tahun itu.
Diakui Dony kepada polisi, motifnya tega membunuh lantaran korban MFA sering nakal.
Pembunuhan terhadap anak itu dilakukan di rumahnya.
Korban MFA disiksa dengan cara dipukuli, tak dikasih makan lalu disekap di kamar hingga kelaparan dan mati lemas.
Setelah memastikan korban tewas, Dony kemudian membuang jasad MFA di bawah jembatan jalan Tol Semarang-Ungaran, KM 425, pada 20 Februari 2022.
"Habis itu dibuang di bawah tol dengan tubuh telanjang pada Minggu, 20 Februari 2022," papar Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJateng.
Dua minggu setelah anaknya dibunuh, sang kekasih, Sweetha tiba-tiba mendesak Dony agar mempertemukannya dengan sang anak, pada 7 Maret 2022.
Saat itu, Sweetha belum mengetahui kalau anaknya itu sudah jadi tengkorak pasca dibunuh sang kekasih.
Pembunuhan pada Ibu Korban
Ketakutan aksi kejinya terbongkar oleh sang kekasih, Dony panik bukan kepalang.
Ia kemudian merencanakan pembunuhan kepada Sweetha, pacar sekaligus ibu dari bocah yang sempat dihabisinya.
Pada 7 Maret 2022, Dony meminta korban untuk bertemu di exit tol Sukun, Banyumanik.
Dari Terminal Sukun, mereka berdua datang ke sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.
Ketika di hotel tersebut, kebetulan korban melambaikan tangan dengan seorang pria.
Pelaku sempat menanyakan kepada korban siapa pria itu.
Hal itulah menjadi alibi pelaku untuk menghabisi korban.
Di dalam hotel, terjadi percekcokan antara Sweetha dan Dony.
Swetha saat itu masih bersikeras mendesak agar dipertemukan dengan anak bungsunya, MFA.
Sementara Dony, menuduh Sweetha selingkuh dengan pria lain.
Gara-gara percekcokan itu, pelaku kemudian mencekik leher korban hingga lemas dan tidak bergerak.
Kemudian dijerat menggunakan kerudung hingga meninggal dunia.
Pelaku kemudian membungkus korban dengan sarung dan dimasukan ke dalam mobil pelaku.
Ketika itu pelaku menggunakan mobil miliknya berupa sedan Mitsubishi Lancer warna hijau lemon pelat K1322BD.
Korban ditaruh di jok belakang kemudian dibuang di tempat yang sama dengan anaknya.
Yakni di bawah jembatan Tol Semarang – Ungaran KM 425, Pudak Payung, Banyumanik, Jawa Tengah.
Letak jasad ibu dan anak ini hanya berbeda 50 meter.
Rahardjo menyebut, ada dua motif pelaku membunuh korban Sweetha.
Pertama karena sakit hati atau cemburu karena tersangka dibandingkan dengan teman laki-laki lain dari korban.
Tersangka juga ketakutan karena didesak korban ingin bertemu dengan anak korban yang telah dibunuh.
Dilansir dari Kompas.com, mayat Sweetha ditemukan pada Minggu (13/3/2022).
Pada tiga hari berikutnya, yakni tepatnya pada Rabu (16/3/2022), polisi juga menemukan kerangka anak kecil di lokasi tak jauh dari penemuan mayat perempuan tersebut.
Setelah diselidiki, ternyata kedua mayat yang ditemukan itu adalah seorang ibu dan anaknya, bernama Sweetha dan MFA.
Pura-pura Lapor Kehilangan
Tak lama setelah jasad ibu dan anak ini ditemukan, pelaku Dony sempat berpura-pura melaporkan bahwa kekasihnya, Sweetha dan sang anak hilang.
Ternyata, trik licik pelaku ini langsung tercium oleh Polda Jateng dan langsung menangkapnya.
"Iya, pelaku beralibi modusnya mau ikut membuat laporan kehilangan korban. Ketika di depan kantor Polda Jateng kami tangkap," terang Rahardjo dalam konferensi pers, Jumat (18/3/2022).
Hanya kurang dari 1x24 jam pelaku dibekuk.
Proses penangkapan dilakukan di Kota Semarang.
Sosok Dony
Dony kemudian diketahui berkenalan dengan Sweetha saat sama-sama menjadi vaksinator vaksin pada Oktober 2021.
Hubungan mereka semakin dekat, bahkan Donny sempar melamar SK ke pihak keluarga.
Diketahui Dony berstatus sudah menikah, memiliki seorang istri dan satu anak.
Istri dan anak Dony ini tinggal di Dusun Sumber Girang, Lasem, Kabupaten Rembang.
Meski begitu, Dony tetap kukuh bahkan sempat meminang korban untuk dijadikan istri.
"Iya, pelaku sempat melamar korban ke pihak keluarganya," ungkap Rahardjo/
Kini, pelaku dijerat pasal berlapis meliputi pasal 338 KUHPidana ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Pasal 80 junto 76c tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun.
"Iya , ini masuk pembunuhan berencana, semisal ada hubungan dekat antara pelaku dan korban nanti ada hukuman tambahan 1/3 dari ancaman," terangnya. (*)
S: tribunnews