INDONESIAKININEWS.COM - Detik-detik Kasus Subang Terungkap, hingga saat ini publik masih dibikin penasaran dengan kasus pembunuh ibu dan an...
INDONESIAKININEWS.COM - Detik-detik Kasus Subang Terungkap, hingga saat ini publik masih dibikin penasaran dengan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban meninggal Tuti dan Amel yang masih diselimuti misteri ini.
Siapa sebenarnya pelaku dan dalangnya kasus Subang ini dan sampai kapan ini akan terungkap?
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport berjudul "Wahyu oh Wahyu, Sudah Bersuara?" diunggah Selasa 29 Maret 2022.
Dalam videonya mengungkapkan bahwa Fredy Sudaryanto mendapatkan informasi dari salah satu kanal Youtube.
Informasi yang didapat Fredy itu, yakni pernyataan Yosef, saksi kasus Subang, suami korban Tuti sekaligus ayah dari Amel yang membahas tentang Wahyu.
Wahyu sendiri adalah kepala sekolah di SMK Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dikelola korban kasus Subang yang menyebabkan meninggal Tuti dan Amel.
"Dan itu dinyatakan oleh kuasa hukum Bapak Yosef, yaitu Bapak Rohman Hidayat. Malah Bapak Rohman Hidayat waktu itu sempat mencurigai Pak Wahyu. Ada apa kok tiba-tiba dadakan Pak Wahyu mengundurkan diri dari kepala sekolah," ungkap Fredy Sudaryanto.
Berikut ini cuplikan pernyataan Yosef di satu kanal Youtube (Fredy Sudaryanto tidak menyebutkan nama kanal Youtubenya) yang membahas soal Pak Wahyu.
Yosef: "Pak Wahyu saya nanya, laptop dan ijazah itu dimana? Dia jawab langsung; katanya sudah dikasihkan kepada A Yoris".
Menurut Yosef, waktu itu dia tidak bisa bertanya ke Yoris karena berbeda PH (pendampingan hukum) antara Yoris dengan dirinya dalam kasus Subang.
Baru setelah Yoris bergabung menjadi satu pendamping hukum dengan dirinya sejak Desember 2021 lalu, Yosef menanyakan soal laptop itu.
Yosef: "Yor (Yoris) saya mau nanya. Kata Pak Wahyu laptop dan ijazah sudah dikasihkan sama Yoris. (Jawab Yoris) bohong Pah bohong itu. Itu masih di Wahyu coba tanya yang bener. Gak pernah saya gak pernah menerima itu".
Yosef mengatakan, dengan adanya bantahan dari Yoris, setelah itu ia langsung datang ke rumah Wahyu.
Yosef: "Dan ternyata (Wahyu) mengakui laptop dan ijazah itu ada di dia. Berbohong lagi, ada apa di balik itu?"
Soal ada apa dengan kebohongan Wahyu, Fredy Sudaryanto mengatakan hal itu harus disinkronkan siapa yang benar dan siapa yang berbohong.
"Ada apa sebenarnya dengan Wahyu, kenapa berbohong lagi?" tanya Fredy Sudaryanto.
Sayangnya ungkap Fredy Sudaryanto, saat ini Wahyu sangat sulit dihubungi. Wahyu seolah menghilang, keberadaannya sangat misterius entah ada dimana.
Padahal Wahyu penting untuk berbicara menjelaskan kebohongan itu terkait kasus Subang.
Informasi mengenai Kasus Subang yang beredar di media sosial dan juga diluaran semakin liar, membuat penasehat hukum Yosef dan Yoris Raja yakni Rohman Hidayat marah.
Kuasa hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat mengaku banyak fitnah keji yang sering kali ditujukan kepada Yosef dan Yoris, bahkan diframing seolah olah kliennya sudah menjadi tersangka.
"Klien kami seolah sudah divonis ini, divonis itu terakhir, isu ramai Yoris didatangi penyidik kepolisian Polda Jabar untuk dijemput paksa," ujar Rohman Hidayat saat wawancara khusus dengan DeskJabar.com.
Rohman Hidayat pun mengaku bahwa kliennya Yoris dan Yosef pun sempat marah dan sangat risih dengan adanya informasi informasi yang tidak jelas dan seolah men-judge kliennya sudah bersalah.
"Saya minta kepada masyarakat untuk bisa memilih informasi yang sumbernya jelas, apakah dari kepolisian atau dari orang yang berkompeten, seperti konfirmasi kepada pengacara atau orang yang berwenang memberikan keterangan dalam masalah ini jangan katanya katanya yang tidak jelas," kata Rohman Hidayat.
Rohman Hidayat mengaku bahkan kliennya Yosef dan Yoris yang sebenarnya adalah juga korban karena Tuti Suhartini dan Amel itu adalah istri dan anak Yosef, dan Yoris posisinya sebagai anak dan kakak korban.
"Sangat terganggu sekali, karena informasi yang berada di luaran seolah sudah divonis itu ini padahal kenyataannya tidak ada. Dan ini merupakan fitnah keji yang dilakukan orang tertentu," tegas Rohman Hidayat.***
S: pikiran rakyat