INDONESIAKININEWS.COM - Indonesia dimata China sedang memperkuat barisan militer dengan membeli F-15 Eagle II dan Rafale. F-15 Eagle II dan ...
INDONESIAKININEWS.COM - Indonesia dimata China sedang memperkuat barisan militer dengan membeli F-15 Eagle II dan Rafale.
F-15 Eagle II dan Rafale sengaja dibeli oleh Indonesia karena eskalasi di Natuna Utara yang disebabkan gangguan China.
Rafale dan F-15 Eagle II nantinya kemungkinan besar akan ditempatkan sebagian di sana sebagai unsur penggebuk Indonesia apabila China macam-macam di Natuna Utara.
Indonesia bisa memperoleh keuntungan bila mengoperasikan Rafale.
Salah satunya ialah kemampuan Rafale yang dilengkapi SPECTRA bisa membuatnya bertahan lebih lama di medan pertempuran.
Prancis bahkan saat ini sedang melakukan penerbangan tempur Rafale di Ukraina untuk melawan agresi Rusia.
"Sejak Kamis, 24 Februari 2022, pangkalan udara Mont-de-Marsan telah melepas landas Rafale setiap hari ke arah perbatasan di sebelah timur NATO, untuk misi pengawasan.
Area yang dipantau sampai ke Estonia, negara yang berbatasan dengan Rusia," lapor Francebleu.fr bru-baru ini.
Komandan pangkalan udara Mont-de-Marsan, Jean-Michael Herpin menjelaskan skadronnya akan berpatroli di sana mengalau jet-jet tempur Rusia yang hendak masuk ke wilayah NATO.
"Ini adalah misi pertahanan wilayah udara NATO, pesawat-pesawat ini dipersenjatai
Mereka pergi ke Polandia dan sesampainya di sana, radar di pesawat memungkinkan kami untuk memantau," jelasnya.
China juga mengakui Rafale jet tempur hebat.
"Sebagai pesawat tempur semi-multi-peran tiga generasi bermesin ganda (negara-negara Barat membaginya menjadi pesawat tempur generasi empat setengah), Rafale dilengkapi dengan peralatan seperti radar array bertahap aktif dan peralatan deteksi fotolistrik.
Rafale dapat menggunakan berbagai senjata udara canggih seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh, rudal udara-ke-darat jarak jauh. rudal jelajah, bom berpemandu presisi, rudal anti-kapal, dan memiliki kemampuan pertahanan udara dan serangan darat yang kuat," papar pengamat militer China, Fu Qianshao dikutip dari sohu.com 12 Februari 2022.
Kemudian untuk F-15 Eagle II pun demikian.
China juga mengakui Elang AS ini sebagai hadangan utama bila hendak kisruh dengan Barat.
"F-15EX dapat dikatakan sebagai pesawat tempur berat bermesin ganda tercanggih di dunia saat ini, dan efektivitas tempurnya secara keseluruhan sedikit lebih tinggi daripada Rafale Prancis.
Pembelian dua pesawat tempur generasi ketiga dan 4.5 secara berturut-turut oleh Indonesia akan sangat meningkatkan kekuatan Angkatan Udara. Bersama dengan F-16 dan Su-27/30 yang dibeli sebelumnya, jumlah jet tempur horizontal generasi ketiga dari Angkatan Udara Indonesia akan melebihi 100, yang merupakan terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara. Nomor satu," kata pengamat militer China, Han Dong dikutip dari thepaper.cn.
Salah satu yang diwaspadai China ialah kemampuan F-15 Eagle II yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh.
F-15EX dapat meluncurkan rudal udara-ke-darat jarak jauh "Slam"-ER atau "Jasm".
Apakah senjata ofensif ini akan dijual ke Indonesia telah menarik banyak perhatian.
Pesawat tempur F-15EX adalah versi perbaikan terbaru dari keluarga pesawat tempur F-15.
Dibandingkan dengan F-15 sebelumnya, pesawat tempur F-15EX telah ditingkatkan secara komprehensif, menggunakan radar array tahap baru, sistem peperangan elektronik dan tampilan kokpit, dll., dan peningkatan muatan senjata, dilengkapi dengan senjata dan peralatan yang lebih kuat, dan selanjutnya peningkatan kemampuan tempur.
Lantas adanya Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) juga membuat F-15 Eagle II semakin berbahaya.
Dikutip dari BAE Systems dan Air Force Magazine, EPAWSS membuat F-15 Eagle II mampu bertahan di medan tempur dengan kesadaran situasional tingkat tinggi.
Misal F-15 Eagle II ditembak maka pesawat langsung tahu dimana dan siapa yang menembaknya.
"Teknologi EPAWSS BAE Systems yang canggih memberi pilot kesadaran situasional maksimum, membantu mereka mendeteksi, mengidentifikasi, dan dengan cepat merespons potensi ancaman dengan mengumpulkan dan memproses energi elektromagnetik, secara instan menciptakan gambaran 360 derajat yang komprehensif dari ruang pertempuran," jelas baesystems.com.
"EPAWSS memiliki bandwidth instan yang luas dan kemampuan pemindaian berkecepatan tinggi untuk mendeteksi semua kelas ancaman RF, termasuk kemungkinan intersep (dari musuh)" ujarnya.
Manuver militer Indonesia membeli F-15 Eagle II dan Rafale ini dinilai diluar dugaan.
Padahal selama ini Indonesia tenang-tenang saja dalam menghadapi konflik.
"Indonesia berbeda dengan Turki yang ambisius, kinerja Indonesia saat ini sangat tenang (dalam hal pertahanan).
Namun, apa yang membuat orang tak menduga adalah bahwa negara kecil yang tampaknya tenang ini membeli senjata dari banyak negara besar di dua bidang dalam waktu singkat," jelas media China read01.com.
Indonesia memang bakal segera diperkuat F-15 Eagle II dan Rafale dalam waktu dekat untuk meminimalisir pergerakan China di Natuna Utara.*
S: PikiranRakyat
