INDONESIAKININEWS.COM - Bukannya aman berada di tempat pengungsian, gadis-gadis Ukraina malah diperlakukan tak pantas. Sejumlah penduduk Uk...
INDONESIAKININEWS.COM - Bukannya aman berada di tempat pengungsian, gadis-gadis Ukraina malah diperlakukan tak pantas.
Sejumlah penduduk Ukraina mengungsi ke negara lain lantaran negaranya masih diserang Rusia.
Kini Presiden Rusia, Vladimir Putin mengizinkan penduduk Ukraina untuk mengungsi, termasuk ke negaranya.
Namun penduduk Ukraina memilih mengungsi di negara lain.
Namun bukannya mendapat perlindungan, gadis-gadis Ukraina malah dipaksa melakukan hal tak senonoh.
Hal itu terbukti setelah seorang pria berusia 49 tahun diamankan oleh aparat kepolisian Polandia.
Pria itu diduga telah melampiaskan hasrat birahinya kepada seorang gadis Ukraina berusia 19 tahun yang mengungsi ke kawasan Wroclaw, Polandia.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Daily Mail pada Minggu (13/3/2023) disebutkan,
Pria tersebut terbukti telah memaksa dengan kekerasan gadis tersebut untuk berhubungan badan.
Motifnya adalah dengan dalih memberi bantuan uang dan tempat tinggal.
"Mereka pada mulanya berkomunikasi lewat media sosial. Pria tersebut berjanji akan membantu wanita Ukraina tersebut," sebut Kepolisian Wroclaw.
Namun, setelah bertemu, pria tersebut membawa wanita itu ke sebuah rumah dan memperkosanya disana, tambah Kepolisian Wroclaw.
Wanita tersebut, mengungsi dari Ukraina karena negara itu luluh lantak dibombardir Rusia.
"Gadis itu tak bisa berbahasa Polandia. Dia percaya begitu saja kepada pria yang menjanjikan bantuan tersebut," kata kepolisian.
Menyikapi perudungan seksual yang dialami oleh gadis muda itu, Kepala Komunikasi UNHCR Joung-ah Ghedini-Williams mengatakan,
Saat ini, mayoritas pengungsi dari Ukraina itu adalah kaum hawa.
"Dan mereka jadi korban perdagangan manusia dan objek seksual," sebutnya.
"Ini adalah jenis situasi yang disukai oleh para pedagang manusia dan predator seks," katanya lagi.
Saat ini, tercatat hampir 1,6 juta orang telah mengungsi dari Ukraina ke Polandia.
Sementara itu, di perbatasan Rumania, Siret yang juga menjadi tujuan pengungsi Ukraina,
pihak polisi juga mengusir beberapa orang pria yang menawarkan tumpangan gratis pengungsi wanita Ukraina.
Perdagangan manusia adalah pelanggaran berat hak asasi manusia dan dapat melibatkan berbagai peran eksploitatif.
Dari eksploitasi seksual, seperti prostitusi, hingga kerja paksa, dari perbudakan rumah tangga hingga pengambilan organ tubuh,
Portal Data Migrasi melansir, sejak tahun 2020, memperkirakan perputaran uang dari perdagangan manusia global sebanyak 32 miliar dolar AS.
S: tribunnews