INDONESIAKININEWS.COM - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, , menilai pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi penyebab mun...
“Saya ingin menunjukkan akar masalah nasional yang cukup genting sekarang ini sebenarnya berasal dari pucuk piramida kekuasaan. Yakni di Istana Kepresidenan. Terus terang, akar berbagai masalah berasal dari Lurah Indonesia yaitu Pak itu sendiri,” kata Amien dalam dialog kebangsaan di DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2022).
Menurut tokoh reformasi itu, ada persoalan tertentu yang bersifat global dan sulit untuk diselesaikan.
Namun, ia mendorong masyarakat tetap menuntut pemerintah menyelesaikan permasalahan, terutama yang disebabkan mereka sendiri.
“Memang ada beberapa masalah global yang di luar kemampuan kita, yang terus berjalan dan bahkan makin berbahaya, misalnya climate change dan global warming. Ada juga ancaman di luar kuasa kita, seperti keadaan alam, gempa atau tsunami,” jelas dia.
“Akan tetapi, yang sifatnya government make, problem yang diperbuat oleh rezim, itu jelas bisa dihentikan, tuntut, dan sebagainya,” lanjutnya.
Beberapa persoalan bangsa saat ini, kata Amien, seperti rasio utang dan praktik korupsi yang meningkat. Lalu, munculnya berbagai peraturan yang tidak berpihak pada rakyat.
“Misalnya utang yang makin dahsyat, korupsi yang makin berani, UU Ciptaker yang ribuan halaman, UU Minerba yang untungkan perusahaan batubara, proses dan isinya harus batal,” ungkap Amien.
Begitu pula dengan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinilai dilakukan secara terburu-buru.
“Tapi juga kepentingan nasional tidak terpenuhi. IKN nampak grusa grusu. Kereta api cepat Jakarta-Bandung, tidak ada hubungannya dengan kebutuhan mayoritas rakyat tetapi tetap dilanjutkan oleh rezim Jokowi dalam skala yang lebih gawat,” jelas dia.
Karenanya, ia menganggap bahwa kebijakan pemerintah saat ini tidak berdasar pada kepentingan rakyat. Namun, berorientasi dan hanya menguntungkan segelintir pihak saja.
“Kita bisa lihat dengan mudah, siapa yang diungkapkan dalam proyek mercusuar rezim Jokowi-Luhut. Politik nasional digerakkan bukan untuk melayani kepentingan bangsa sendiri, saya bisa keliru juga, tapi ini pendirian saya, politik nasional kita telah menghambat pada kaum MTC: yakni mafia, taipan, dan cukong,” tandasnya.
S: kumparan.com