INDONESIAKININEWS.COM - Ustadz Andri Kurniawan menyebut bahwa presiden RI Joko Widodo saat ini tengah memainkan peran dalam merusak agama I...
INDONESIAKININEWS.COM - Ustadz Andri Kurniawan menyebut bahwa presiden RI Joko Widodo saat ini tengah memainkan peran dalam merusak agama Islam melalui orang muslim itu sendiri.
Salah satunya dengan adanya stigma radikalisme yang saat ini tengah digaungkan pemerintah sebagai bentuk usaha pertahanan bela negara.
Menurut Ustadz Andri stigma radikalisme merupakan salah satu bentuk usaha China (Komunis) dalam melemahkan Islam di Indonesia.
“Stigma radikal itu hanya hantu yang diciptakan oleh China untuk menjadikan umat Islam itu musuh nomor satu,” tutur Ustadz Andri Kurniawan dalam sebuah video ceramah lawas, dikutip dari YouTube Redaksi Islam, Selasa, 22 Februari 2022.
Ustadz Andri bahkan menyebut bahwa dirinya pernah membagikan sebuah kuisioner yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terhadap mahasiswa dan jamaah-jamaah masjid di Malang Raya.
“Saya pernah bikin kuisioner di masjid-masjid di Malang Raya yang ditulis oleh BNPT. Akhirnya saya bacakan di depan jamaah, 5 poin yang sesuai dengan keyakinan kita, dan benar. Tapi akhirnya menurut BNPT itu Radikal,” ucapnya.
Sehingga menurutnya, pada saat ini, orang yang komitmen dan berpegang teguh pada Al Quran dan Hadits merupakan salah satu bentuk radikalisme.
“Ketika kita komitmen pada Al Quran dan Hadits itu masuk kategori Radikal,” timpalnya.
Oleh karena itu, menurut Ustadz Andri, agama Islam saat ini dijadikan sebagai musuh negara, dan Presiden Jokowi saat ini tengah merusak Islam dengan orang Islam itu sendiri.
“Jadi pak Jokowi ini pake filosofi Jawa, nabok, nyileh tangan. Jadi memukul tapi menggunakan tangan orang lain. Artinya ini pake tangan orang Islam sendiri. Makanya merusak Islam pake orang Islam sendiri,” tuturnya.
Ia bahkan mengungkap salah satunya yakni fakta bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan saudaranya merupakan orang yang pro Yahudi, hingga akhirnya mengganti kata kafir menjadi non muslim dan mengagung-agungkan agama Baha’i.
“Bahkan selevel Menteri Agama tidak pernah mengucapkan selamat tahun baru hijriyah, bahkan digeser. 1 Hijriyah jadi 2 Hijriyah, maulid 12 Rabiul Awal diganti jadi 13 Rabiul Awal, ini teskisterhadapumat Islam,” ungkapnya.
“Pak Yaqut Qoumas ini, kakaknya juga pro Yahudi. KH. Yahya Cholil Istakuf yang calon ketua PBNU, pak Yaqut Qoumas juga pro Yahudi. Bahkan dia mengadakan pertemuan dengan Urbanus Paus di Vatikan menyerahkan piagam pergantian kata kafir menjadi non muslim,” sambungnya.
Pada akhir video Ustadz Andri Kurniawan menyebut bahwa hal tersebut merupakan tantangan bagi umat muslim di Indonesia saat ini, dan meminta untuk selalu percaya bahwa Islam tak kan runtuh oleh hal-hal semacam itu, karena Islam adalah agama Allah SWT.
Video ceramah Ustadz Andri Kurniawan tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 750 ribu kali.
S:Makassar terkini