INDONESIAKININEWS.COM - Pemerintah Rusia telah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi seluruh warganya dari Eropa. Kebijakan itu dirancang ...
INDONESIAKININEWS.COM - Pemerintah Rusia telah mengumumkan rencana untuk mengevakuasi seluruh warganya dari Eropa. Kebijakan itu dirancang sebagai respons Kremlin atas sanksi sejumlah negara Eropa karena menutup wilayah udaranya untuk semua maskapai Rusia.
Dikutip dari RT, keputusan tersebut digawangi oleh Badan Transportasi Udara dan Badan Pariwisata yang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Pekerjaan untuk mengatur evakuasi warga Rusia dari negara-negara Eropa sedang dilakukan. Setelah mengklarifikasi daya dukung yang dibutuhkan, jadwal akan ditetapkan,” demikian pernyataan dari dua badan tersebut.
1. Warga Rusia diminta mendaftar untuk dievakuasi
Dua badan tersebut menyarankan warga Rusia di Eropa untuk mendaftar evakuasi di aplikasi smartphone Asisten Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Maskapai penerbangan Rusia siap untuk memenuhi kewajiban mereka kepada penumpang dan mengantarkan mereka pulang, tunduk pada pendekatan yang fleksibel dan keputusan konstruktif dari otoritas penerbangan negara-negara Eropa mengenai masalah ini,” lanjutnya.
2. Maskapai Rusia tidak akan diizinkan mendarat atau melintasi Eropa
Lebih dari selusin negara Eropa telah menutup wilayah udara mereka untuk maskapai komersial dan jet pribadi dari Rusia.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menjelaskan, dengan sanksi tersebut, maka maskapai Rusia tidak diizinkan untuk melintasi wilayah udara, atau sekadar transit dan mendarat di bandara di negara-negara yang menjatuhkan sanksi kepada Kremlin.
Pada Minggu, maskapai penerbangan Aeroflot Rusia mengumumkan pembatalan semua penerbangan ke Eropa.
3. UE kirim bantuan ke Ukraina
Di sisi lain, UE juga mendukung Ukraina dengan memberikan bantuan senilai 450 juta euro (sekitar Rp7,2 triliun) dalam bentuk senjata mematikan. Adapun 50 juta euro lainnya (sekitar Rp801 miliar) akan diberikan dalam bentuk bantuan tidak mematikan.
Kemudian, dengan tangan terbuka, UE juga siap menerima Ukraina sebagai anggota dari blok tersebut.
"Memang dari waktu ke waktu, mereka menjadi milik kami. Mereka adalah salah satu dari kami dan kami ingin mereka masuk," kata von der Leyen kepada Euronews.
s; idntimes.com