INDONESIAKININEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ingin mengganti bendera negaranya agar lebih menonjolkan identitas nas...
INDONESIAKININEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ingin mengganti bendera negaranya agar lebih menonjolkan identitas nasional.
Bendera Arab Saudi selama ini identik dengan agama Islam, karena menggunakan warna hijau dan bertuliskan kalimat syahadat.
Sejak 1973, bendera Arab Saudi menampilkan proklamasi Islam dalam kaligrafi warna putih, "Tidak ada Tuhan selain Allah; Muhammad adalah utusan Allah."
Di bawah kalimat syahadat itu ada gambar dua belah pedang yang terhunus, menggambarkan Arab Saudi sebagai kerajaan pembela agama Islam.
Arab Saudi merupakan tempat kelahiran Islam dan Nabi Muhammad, serta menampung para peziarah Muslim dari seluruh dunia di Mekah.
Namun, kini Mohammed bin Salman ingin mengubah bendera tersebut, dan juga lagu kebangsaan Arab Saudi, dilansir kantor berita AP, 1 Februari 2022.
Usulan itu muncul di tengah reformasi yang dilakukan Mohammed bin Salman, yang kini berkuasa secara de facto seiring menurunnya kesehatan Raja Salman.
Putra Mahkota yang diangkat sejak 2017 itu ingin menekankan kebangsaan dan kebanggaan nasional Arab Saudi dengan identitas budaya nasional.
Media lokal melaporkan usulan perubahan itu bertujuan untuk lebih jelas mendefinisikan penggunaan yang tepat dari lambang negara.
Selain itu, juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bendera dan lagu kebangsaan, serta melindungi bendera dari pelanggaran atau pengabaian.
Menurut Saudi Press Agency yang dikelola negara, Dewan Syura telah menyetujui rancangan aturan perubahan itu pada Senin 31 Januari 2022 malam.
Amandemen terhadap dekrit kerajaan yang berusia hampir 50 tahun yang mengatur bendera tersebut diusulkan oleh anggota dewan Saad al-Otaibi.
Rancangan amandemen akan dipelajari oleh subkomite sebelum dibahas di antara anggota dewan, untuk selanjutnya diserahkan kepada Raja Salman.
Namun, para anggota Dewan Syura ini ditunjuk raja, dan keputusan mereka sering kali sejalan dengan pemerintahan.
Sebelumnya, dekrit kerajaan baru-baru ini juga telah dikeluarkan menandai 22 Februari sebagai Hari Pendirian Arab Saudi.
Hari libur nasional ini untuk memperingati upaya Imam Muhammad bin Saud untuk mendirikan negara Saudi pertama abad ke-18.
Selain itu, minggu ini Mohammed bin Salman juga memerintahkan restoran dan kedai kopi di Arab Saudi untuk mengganti nama 'kopi Arab' jadi 'kopi Saudi.
Ini termasuk upaya terbaru meningkatkan kesadaran tentang 'elemen budaya yang mengekspresikan identitas Saudi' dan tradisinya.
Situs berita harian Ashraq Al-Awsat dan Sabq melaporkan semua gagasan itu muncul sebagai akibat dari perubahan cepat selama beberapa tahun terakhir.
Itu termasuk perubahan undang-undang untuk mendukung tujuan dan inisiatif Visi 2030, yang merupakan proyek nasional ambisius Mohammed bin Salman.***
S:Zonabanten