INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat Sosial dan Politik, Rudi S Kamri menanggapi rencana Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekje...
INDONESIAKININEWS.COM - Pengamat Sosial dan Politik, Rudi S Kamri menanggapi rencana Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekjen PA 212), Novel Bamukmin yang hendak mengerahkan massa untuk mendemo Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).
Rencana tersebut buntut analogi gongonggan anjing dari Gus Yaqut yang sebelumnya heboh diperbincangkan oleh publik.
Rudi S Kamri mengatakan, Novel saat ini hendak memanfaatkan kesalahan Gus Yaqut terkait analogi itu.
Hal itu disampaikan Rudi S Kamri melalui channel Youtube Kanal Anak Bangsa dilansir Galamedia Minggu, 27 Februari 2022.
“Masih ingat dengan Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin. Nah orang yang getol pengen jadi Cawapres ini kemarin memanfaatkan isu salah analogi yang dilakukan oleh Menteri Agama, Gus Yaqut dalam masalah adzan dan gonggongan anjing,” ujarnya.
“Novel berencana akan menggerakan kelompok 212 jilid dua katanya begitu. Untuk apa? Untuk menekan pemerintah untuk menurunkan Gus Yaqut,” sambungnya.
Meski sebenarnya Rudi tidak setuju dengan analogi Gus Yaqut, dirinya mengaku tetap akan melawan Novel.
“Saya melawan. Meskipun saya pribadi juga tidak setuju dengan analogi atau pilihan diksi dari Menteri Agama Gus Yaqut untuk membandingkan kegaduhan adzan dan gonggongan anjing, saya tidak setuju,” ungkapnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) ini menuturkan, dia melawan jika Novel hendak mencari keuntungan dalam hal ini.
“Tapi saya juga melawan, kalau hal ini dikapitalisasi sebagai alat untuk mencari keuntungan, seperti mengerahkan massa 212 jilid dua. Saya harus melawan,” tegasnya.
Lalu, Rudi kembali menegaskan, dirinya yakin Gus Yaqut salah memilih diksi saat membuat analogi gonggongan anjing.
“Saya objektif bahwa saya pribadi sampai detik ini masih meyakini bahwa Menteri Agama Gus Yaqut salah pilihan diksi untuk membuat analogi tentang kegaduhan adzan,” ucapnya.
Oleh karena itu, Rudi mengusulkan agar Gus Yaqut segera memberikan klarifikasinya.
“Saya tetap menyarankan Gus Yaqut untuk berikan klarifikasi supaya tidak menimbulkan kegaduhan,” terangnya.
“Karena apa? Saya meyakini sejuta persen, nawaitu dari Gus Yaqut untuk mengatur toa atau speaker masjid itu adalah keputusan yang sangat luar biasa. Saya mendukung keras,” tambahnya.
Namun, tetap saja Rudi akan melawan jika Novel dan kawan-kawan hendak mengerahkan massa.
“Tapi kalau respond dari Novel untuk menggerakan massa nya untuk membuat kegaduhan lagi, saya akan melawan,” katanya.
Sebab, menurut dia, ini sudah berlebihan dan sama kasusnya seperti saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dulu salah ucap.
“Karena bagi saya berlebihan. Ini sama seperti dulu, saat Ahok keseleo lidah dibuat ribut, digunakan sebagai amunisi untuk menyerang pemerintah dengan mengatasnamakan Ahok,” tandasnya. ***
S:Galamedianews