INDONESIAKININEWS.COM - Kuda hitam belakangan ini sedang diminati dalam oleh kangan politik Indonesia. Terakhir, istilah tersebut disampaik...
INDONESIAKININEWS.COM - Kuda hitam belakangan ini sedang diminati dalam oleh kangan politik Indonesia. Terakhir, istilah tersebut disampaikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dihadapan para kader Partai Demokrat.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menilai, apa yang disampaikan oleh AHY merupakan harapannya bahwa Demokrat akan menjadi partai pemenang pada pemilu 2024 mendatang.
Fernando menjelaskan, jika melihat dinamika di internal Demokrat belakangan ini, banyak kader yang mundur pasca Musda partai di sejumlah daerah, seperti di Riau, NTT dan DKI Jakarta. Dan, kemungkinan masih akan terjadi lagi dibeberapa daerah pasca musyawarah cabang yang dilaksanakan di ratusan Kabupaten/Kota.
"Tentunya menjadi kuda hitam seperti yang disampaikan oleh AHY akan hanya akan menjadi mimpi karena melihat fakta yang terjadi belakangan ini di internal Partai Demokrat," sindir Fernando, dalam keterangannya, Senin (7/2/22).
Namun, menurut Fernando, ada juga peluang Demokrat dan capres yang akan diusung mereka akan menjadi kuda hitam pada Pemilu dan Pilpres 2024.
"Saya melihat peluang itu apabila Moeldoko berhasil memimpin Partai Demokrat dan mencalonkan Moeldoko sebagai capres pada pemilu dan pilpres 2024," ungkapnya.
Dia menyarankan, sebaiknya AHY merelakan Demokrat dipimpin oleh Moeldoko jika mau menjadi kuda hitam. Karena, bila tetap di bawah kepemimpinan AHY, dikhawatirkan Demokrat hanya tinggal kenangan.
Sebelumnya, AHY mengajak seluruh kadernya untuk tidak jumawa dan tetap fokus untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan AHY di hadapan ratusan kader Demokrat anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk mengikuti acara bimbingan teknis pada Kamis (3/2/22) malam.
"Jangan merasa diri hebat, lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan tapi menang," kata AHY saat memberikan sambutan, dikutip dari siaran pers, Jumat.
AHY meminta kader-kadernya untuk menjadi kuda perang. Karena, kuda perang, tidak hanya bisa berlari kencang, tetapi punya inisiatif untuk melambat, berhenti, dan berbelok untuk meraih kemenangan.
"Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," ujar AHY.[Fhr]
S:Telusur