INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang dikenal muslim taat malah mendukung total invansi Rusia ke Ukrain...
INDONESIAKININEWS.COM - Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang dikenal muslim taat malah mendukung total invansi Rusia ke Ukraina. Ramzan juga mempersiapkan 12 ribu pasukan.
Ramzan Kadyrov yang sering tampil memakai kopiah hitam ini memamerkan 12 ribu personel pasukan nasionalnya yang terdiri atas angkatan militer dan relawan.
Ramzan juga mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta ampun kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Saya ingin memberikan nasihat kepada Presiden Ukraina saat ini, Zelensky, sebelum dia menjadi mantan Presiden Ukraina, agar dia bergegas dan memanggil presiden kita, panglima tertinggi Vladimir Putin,” kata Ramzan.
“Dan meminta pengampunan,” ujar Ramzan lagi di hadapan ribuan personel pasukan.
Ramzan mengatakan meminta ampun adalah langkah terbaik yang dapat diambil Presiden Ukraina untuk menyelamatkan negara dan rakyatnya.
Ramzan juga mendesak agar Ukraina menerima semua tuntutan yang disampaikan oleh Rusia.
“Dia perlu mengambil langkah ini untuk menyelamatkan Ukraina, republik yang indah, dan rakyat Ukraina,” katanya.
“Mintalah pengampunan dan terima semua kondisi yang saat ini dituntut Rusia. Ini adalah hal terbaik,” tegas Ramzan.
Nama lengkapnya Ramzan adalah Ramzan Akhmadovich Kadyrov.
Lahir tanggal 5 Oktober 1976.
Termasuk usia yang sangat muda untuk jabatan Presiden.
Tapi di usia semuda itu pun ia sudah memimpin Republik Chechnya hampir 10 tahun atau tepatnya sejak ia berusia 30 tahun.
Satu hal yang sangat dikenal dari dirinya adalah loyalitasnya pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan sikapnya yang sangat menentang pemberontakan Takfiri di Suriah.
Ramzan Kadyrov adalah putra dari (alm) Akhmad Abdulkhamidovich Kadyrov, Presiden Chechnya yang tewas dibunuh pada 9 Mei 2004.
Akhmad tewas dalam aksi pengeboman yang dipimpin ekstrimis Chechnya Shamil Basayev di dalam Stadion Dinamo Grozny saat parade peringatan kemenangan Perang Dunia II di ibukota Grozny.
Pada 2007, Ramzan ditunjuk oleh Putin untuk menjadi Presiden Chechnya, sebuah Republik Otonom bagian dari Federasi Rusia yang terletak di Kaukasus Utara dengan penduduk sekitar 1.268.989 (sensus resmi tahun 2010) dengan mayoritas adalah Muslim Sunni dan sebagian Nasrani Orthodoks.
(ral/int/pojoksatu)