INDONESIAKININEWS.COM - Pilpres 2024 kian hari kian mendekat. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh sejumlah partai politik. Begitu juga ...
INDONESIAKININEWS.COM - Pilpres 2024 kian hari kian mendekat. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh sejumlah partai politik.
Begitu juga dengan Partai Gerindra, yang dikabarkan akan kembali mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilu 2024 mendatang.
Pencalonan Prabowo subianto sebagai presiden di 2024 mendatang ini mendapat tanggapan dari Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif.
Ia menyarankan sebaiknya Prabowo Subianto tak lagi mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024 nanti.
Slamet menyarankan agar Prabowo Subianto cukup menjadi seorang negarawan saja.
“Sebaiknya Pak Prabowo cukum menjadi negarawan saja,” tuturnya dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 7 Februari 2022.
Slamet menilai tidak mencalonkannya Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 akan menunjukkan adanya kaderisasi dan regenerasi yang bagus di tubuh Partai Gerindra.
“Artinya Gerindra memberikan peluang kepada generasi muda,” kata Slamet.
Terlepas daripada itu, Slamet juga melihat adanya kemungkinan kondisi di tanah air pada 2024 mendatang menjadi lebih rumit.
Sehingga, menurutnya diperlukan seorang pemimpin yang muda dan energik.
“Kami menganggap 2024 saatnya yang muda yang memimpin,” ujarnya.
Kemudian, Ketua PA 212 itu juga menyinggung tentang pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Menurutnya, jika Prabowo Subianto di tahun 2024 nanti kembali mencalonkan diri sebagai presiden, maka perlu dipertanyakan etikanya.
“Kalau presiden yang terpilih saja hanya dua kali, maka kalau capres lebih dari dua kali, secara mungkin etika jadi timbul tanda tanya,” ucap Slamet.
“Presiden yang terpilih saja sama Undang-Undang dibatasi dua kali, nah yang enggak terpilih ya cukup lah dua kali secara etika,” imbuhnya.
Kendati demikian, Slamet kembali menyerahkan keputusan pencalonan presiden ini kepada Partai Gerindra.
Ia mengatakan bahwa dirinya hanya memberikan masukan untuk menyambut tahun politik pada 2024 mendatang.
Kemudian Slamet kembali mengatakan bahwa ia menyarankan agar Prabowo cukup menjadi seorang negarawan saja.
“Kita ingin Prabowo menjadi sosok negarawan saja yang memang mampu menyiapkan generasi dan kader di Indonesia ini untuk menjadi pemimpin bangsa,” pungkasnya.
s: pikiran-rakyat.com