INDONESIAKININEWS.COM - Sebuah video viral memperlihatkan seorang ayah dari Ukraina yang terisak mengucapkan selamat tinggal pada putrinya. ...
INDONESIAKININEWS.COM -Sebuah video viral memperlihatkan seorang ayah dari Ukraina yang terisak mengucapkan selamat tinggal pada putrinya.
Sang putri bersama istrinya akan memulai perjalanan darat untuk menyelamatkan diri dari tanah kelahirannya yang kini dilanda perang.
Dia sendiri terpaksa tinggal karena Presiden Ukraina melarang semua pria berusia 18 – 60 tahun meninggalkan negara Eropa tersebut.
Video menunjukkan sang ayah berurai airmata memeluk gadis kecilnya.
Difilmkan dari zona aman, pria itu memeluk dan menciumi putri kecilnya sebelum kendaraan yang membawanya ke luar negeri berangkat.
Keduanya menangis sambil berpelukan hingga detik-detik terakhir masa depan yang entah akan seperti apa membawa keduanya pergi.
Di tengah invasi yang sedang berlangsung, badan perbatasan Ukraina melarang pria berusia antara 18 dan 60 tahun meninggalkan negara itu.
Larangan bertujuan untuk 'menjamin pertahanan Ukraina dan memastika organisasi mobilisasi dapat dilakukan tepat waktu.'
Larangan akan berlaku selama darurat militer yang diumumkan pada Kamis pagi belum dicabut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru saja menandatangani dekrit yang memerintahkan mobilisasi umum.
Semua warga Ukraina yang dapat membawa senjata didesak untuk mempertahankan tanah air mereka.
Wajib militer dan personel cadangan negara juga dipanggil, demikian pernyataan dekrit itu yang akan berlaku selama 90 hari.
Termasuk di antara mereka yang tinggal adalah petinju legendaris bersaudara Vitali dan Wladimir Klitschko.
Keduanya bersumpah untuk berjuang untuk Ukraina di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung.
Hari kedua invasi, pasukan Rusia kian mendekati ibu kota Kiev.
Para ibu dan anak-anak telah mengucapkan selamat tinggal pada orang yang mereka cintai dan terpaksa mereka tinggalkan bersama 100.000 pengungsi.
Mereka pergi dari Ukraina di tengah kekacauan yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Badan Pengungsi PBB mengatakan 100.000 orang sejauh ini terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo mengatakan, "Kami percaya bahwa sekitar 100.000 orang telah Å•meninggalkan rumah mereka. Sebagian mungkin mengungsi di dalam negeri dan beberapa ribu telah melintasi perbatasan internasional."***
S: galamedia