INDONESIAKININEWS.COM - Saluran TV Rusia tampaknya telah diretas dan menyiarkan lagu-lagu Ukraina. Peretas (hacker) juga diduga berada di b...
INDONESIAKININEWS.COM - Saluran TV Rusia tampaknya telah diretas dan menyiarkan lagu-lagu Ukraina.
Peretas (hacker) juga diduga berada di balik tidak aktifnya semua halaman web pemerintah Rusia.
Situs resmi Kremlin, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, kremlin.ru saat ini sedang offline, menyusul laporan serangan siber di berbagai situs web pemerintah dan media pemerintah Rusia lainnya.
Laporan Daily Mirror, Sabtu (27/2/2022), menyebut bahwa dalam pesan video yang diposting oleh kelmpok peretas bernama Anonymous, seorang anggota kelompok bertopeng berbicara langsung kepada Vladimir Putin.
Mereka memintanya untuk mengundurkan diri dan memulihkan hak-hak rakyat Ukraina.
Pesan itu, dibacakan dalam bahasa Inggris, dengan teks bahasa Rusia berbunyi: "Salam Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami dengan terang-terangan menunggu Anda untuk menanggapi permintaan terbaru kami, tetapi kami mendapati diri kami semakin tidak sabar dengan langkah Anda terseret-seret."
"Sayangnya, sepertinya Anda telah membuat pilihan untuk mengabaikan kehadiran kami dan oleh karena itu kami telah memutuskan untuk mendedikasikan sebuah operasi khusus untuk Anda.
"Semacam hadiah."
Dia kemudian melanjutkan dengan menyebutkan bahwa sebelumnya kelompok itu sudah pernah mematikan situs web Rusia.
"Upaya Anda baru-baru ini untuk mengancam Finlandia dan Swedia memalukan."
"Anda mengancam akan menyerang negara-negara itu jika mereka bergabung dengan NATO."
"Kami menghapus situs web layanan anti-monopoli federal, Kremlin, Russia Today, dan banyak situs web terkait pemerintah Rusia lainnya.
"Kami sekarang meminta Anda untuk memulihkan hak-hak rakyat Ukraina dan mengundurkan diri sebagai pejabat terpilih."
Anonymous juga mentweet "#Anonymous sedang berperang dengan Rusia.
Pesan dari pihak tidak diketahui yang mengancam akan memasang bom di stasiun kereta api dan bandara Moskow juga telah diterima oleh pihak berwenang dan pemeriksaan sedang dilakukan, kantor berita RIA melaporkan.
Dikatakan juga bahwa kedutaan Rusia di London telah menghubungi polisi Inggris setelah menerima ancaman telepon terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina, yang digambarkan Moskow sebagai "operasi militer khusus."
s; tribunnews.com