INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi menilai aktivis 98 Faizal Assegaf ...
Hal itu ia sampaikan merespons berbagai tuduhan yang dilayangkan Faizal terkait NU, mulai dari produsen proposal terbesar dunia sampai bangkrut moral dan intelektual.
"Dia orang sekadar cari popularitas yang tidak perlu dikomentari lebih jauh. Wong dia cuma cari popularitas," kata Masduki kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/12).
Masduki lantas menjelaskan filosofi lima jari yang menurutnya cocok dengan sikap Faizal. Ketika menunjuk orang lain, kata dia, hanya satu jari yang tertuju namun empat lainnya menunjuk ke arah diri sendiri.
Dengan kata lain, lanjutnya, ketika menunjuk orang lain maka secara tidak langsung orang itu telah menunjuk dirinya sendiri. Artinya, apa yang dituduhkan kepada PBNU bisa jadi tuduhan terhadap Faizal juga.
Masduki juga menyindir, sikap tuduh-menuduh seperti yang Faizal lakukan kerap dilakukan oleh orang pengecut.
"Orang pengecut begitu kan. saya kira kalau si Faizal Assegaf itu menunjuk-nunjuk NU dengan berbagai tuduhan, telunjuknya satu itu. Empat kembali ke dirinya sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Faizal dilaporkan oleh Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU atau Asosiasi Pesantren NU DKI Jakarta Rakhmad Zaelani Kiki atas dugaan penyebaran berita bohong, kebencian dan SARA ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
Laporan itu dibuat buntut konten video yang diunggah Faizal dengan judul 'Faizal Assegaf: Bohong Besar Hasyim Asy'ari Representasi Aswaja!' pada 29 Oktober 2021 lalu.
Pelapor merasa konten yang diunggah Faizal menghina organisasi. Salah satunya, saat Faizal bahwa PBNU sebagai produsen proposal terbesar di dunia.
Namun usai dilaporkan Faizal kembali melontarkan tuduhan bahwa NU telah bangkrut moral dan intelektual.
"Setiap WN (warga negara) berhak melaporkan & dilaporkan, tapi yang dilakukan oleh mereka adalah pertunjukan kebodohan & semakin membenarkan ormas NU sudah bangkrut secara moral dan intelektual," kata Faizal saat dihubungi, Selasa (21/12).
s; cnnindonesia.com