INDONESIAKININEWS.COM - Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) meninggalkan sejumlah cerita dan kisah haru mendalam. Salah satunya, kisah R...
INDONESIAKININEWS.COM - Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) meninggalkan sejumlah cerita dan kisah haru mendalam. Salah satunya, kisah Rumini (28) yang ditemukan meninggal dunia sembari memeluk sang ibunda, Salamah (70).
Saat erupsi, mungkin saja Rumini mampu berlari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri. Namun, hati Rumini tak mampu meninggalkan sang ibu yang sudah tak kuat menopang tubuhnya.
Rumini pun memilih menemani sang ibu, seseorang yang melahirkannya ke dunia. Hingga keduanya ditemukan telah tiada dalam kondisi berpelukan.
Dalam evakuasi pada Minggu (5/12), jenazah Rumini dan Salamah ditemukan di rumahnya di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Adik ipar Salamah, Legiman mengaku kaget bukan main. Pasca-erupsi, Legiman tengah mencari kakak ipar dan keponakannya di sekitar rumah. Legiman membersihkan bongkahan tembok yang runtuh.
Pencarian ini menemui setitik harapan. Tepat di area dapur, Legiman melihat sebuah tangan. Dia langsung bergegas menggali dan membersihkan reruntuhan di area tersebut.
"Pagi kan saya cari kakak ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan," kata Legiman, Selasa (7/12/2021).
Kemudian, jenazah ibu dan anak yang ditemukan dalam keadaan berpelukan itu langsung dibawa ke rumah Legiman untuk segera dimakamkan.
"Terus dibawa ke rumah untuk dimakamkan," ujarnya.
Saat ditemukan, korban tertimbun pasir vulkanik setebal kurang lebih 2 meter. Lokasi korban berada di dalam rumah yang atapnya sudah hancur.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati dengan menggali tumpukan pasir menggunakan sekop dan alat seadanya.
Jenazah ibu dan anak ditemukan dalam posisi berpelukan oleh Legiman bersama relawan Garda Pemuda (GP) Baret NasDem Jember. Relawan yang ikut dalam proses evakuasi bersama TRC BPBD Jember.
Belakangan, kisah Rumini ini menyisakan haru di masyarakat hingga warganet. Rumini tetap menemani ibunya yang tak sanggup berjalan karena faktor usia.
Kisah Rumini memilih menemani dan memeluk ibunya saat erupsi Gunung Semeru, membuat banyak orang terharu. Bahkan di media sosial ramai soal kisah Rumini. Banyak warganet yang mendoakan Rumini dan Salamah.
"gw tdi pagi baca beritanya terharu bgt, rumini ini klo dia lari sebenarnya bisa aja tpi dia ga tega ngeliat ibunya kudu lari2 trus jg ibunya memang udah gabisa jalan, surga untuk mereka berdua," tulis akun Twitter @chisyung.
s; detik.com