INDONESIAKININEWS.COM - Gelombang pengunduran diri pengurus Partai Ummat di berbagai daerah terus bergulir. Kali ini pengurus se-Kabupaten ...
INDONESIAKININEWS.COM - Gelombang pengunduran diri pengurus Partai Ummat di berbagai daerah terus bergulir. Kali ini pengurus se-Kabupaten Cianjur yang merupakan DPD (kabupaten) dan DPC (kecamatan) mengundurkan diri.
Pengunduran diri ini disampaikan melalui surat 16 Oktober 2021 yang ditujukan kepada Ketum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi dan Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat.
"Mulai hari Sabtu tanggal 16 Oktober kami mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan DPD Partai Ummat Kabupaten Cianjur. Semua pernyataan yang telah kami tanda tangani kami nyatakan tidak berlaku lagi," kata Ketua DPD Cianjur Hidayat Atori dan Wakil Ketua DPD Wawan Kuswara dalam surat yang diteken keduanya dikutip Jumat (15/8).
(Hidayat mempersilakan kumparan mengutip surat tersebut).
Keputusan pengunduran pengurus itu diduga adanya masalah kepengurusan. Berawal dari adanya Wakil Ketua DPP Partai Ummat Nazaruddin yang menyampaikan bahwa DPD Partai Ummat Cianjur ada masalah dengan pihak kedua yang ingin menjadi pengurus di Cianjur.
DPD Cianjur beberapa kali meminta klarifikasi ke DPP dan DPW Jawa Barat agar dipertemukan dengan pihak kedua yang dimaksud. Namun, permohonan itu tidak dikabulkan.
"Tanggal 14 September 2021, pertemuan kedua di Sentul Bogor, dihadiri 7 DPD. Dalam pertemuan tersebut kami memperoleh informasi dari Ketua DPW bahwa pihak kedua adalah orang Cianjur yang berinisial S dan AR," kata DPD Cianjur dalam suratnya.
"Tanggal 23 September 2021, pada saat pembinaan oleh DPW kepada 3 DPD (Kab. Sukabumi, Cianjur, dan Kota Sukabumi) bertempat di sekretariat DPD PU Cianjur. Kami menanyakan kembali kepada Ketua DPW kapan akan dilakukan klarifikasi. Kami mendapat jawaban 'pihak kedua tersebut abaikan saja'.
Tak lama setelah itu, pengurus aktif DPD Cianjur mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh 19 orang. Hasil dari musyawarah itu memutuskan pengurus DPD yang masih aktif bersama DPC-DPC yang sudah terbentuk sepakat untuk mengundurkan diri.
Saat ditanya soal detail masalah itu, Hidayat mengaku belum dapat penjelasan sampai akhirnya pengurus memilih mundur.
"Itu saya tidak tahu, dan itu pula yang saya tanyakan ke DPP dan DPW, tapi tidak mendapat jawaban," ucap Hidayat kepada kumparan.
"Tidak ada penjelasan itulah yang mendorong saya untuk mundur," pungkasnya.
S:Kumparan