INDONESIAKININEWS.COM - Salah seorang korban dari peristiwa Bom Bali 1, Suyanto mengaku jengkel dengan pernyataan Politisi Partai Gerindra ...
INDONESIAKININEWS.COM - Salah seorang korban dari peristiwa Bom Bali 1, Suyanto mengaku jengkel dengan pernyataan Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang mengusulkan agar Densus 88 dibubarkan.
Korban Bom Bali itu pun menegaskan bahwa dirinya tak setuju dengan pernyataan Fadli Zon tersebut.
Bahkan, Suyanto menyebut anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu sudah tidak waras.
“Itu, saya kira orang yang tidak waras mengusulkan Densus 88 bubar, dicatat itu orang-orang tidak waras,” ujar Suyanto, Selasa 12 Oktober 2021 seperti dikutip dari Hops.
Menurut Suyanto, Densus 88 Antiteror Polri justru seharusnya diberikan otoritas dan kewenangan lebih dibanding sekarang ini untuk membasmi teroris di Indonesia.
“Wah kalau pembubaran Densus 88, saya terus terang di sini para korban, saya juga mewakili korban sangat tidak setuju. Bahkan, kalau bisa otoritas Densus 88 itu diberi kewenangan lebih daripada sekarang,” tuturnya.
Diwartakan sebelumnya, Fadli Zon meminta agar sebaiknya Densus 88 dibubarkan saja lantaran menurutnya pasukan khusus Polri itu hanya menjadikan teroris sebagai komoditas.
Hal itu diungkapkan Fadli Zon menanggapi narasi yang disampaikan pihak Densus 88 yang menyebut Taliban terinspirasi oleh teroris di Indonesia.
Fadli Zon pun menilai narasi Densus 88 itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat lantaran berbau Islamophobia. Oleh karenanya, ia mengusulkan agar detasemen khusus Polri tersebut sebaiknya dibubarkan.
“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” ujarnya.
S:Makassar terkini