INDONESIAKININEWS.COM - Mantan pegawai di salah satu pinjaman online (pinjol) membuka suara terkait praktek yang ada di pinjol ilegal. Menu...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan pegawai di salah satu pinjaman online (pinjol) membuka suara terkait praktek yang ada di pinjol ilegal.
Menurut pegawai tersebut, jika ada peminjam dan tidak membayar pinjol mereka maka ponselnya akan dihack lalu diambil fotonya.
Selain itu, pinjol itu akan mengambil kontak-kontak yang ada di ponsel peminjamnya, misalnya menghubungi keluarga mereka.
"Padahal pas pinjam itu dia nggak menyantumkan nama-nama keluarga yang nggak ada di hp," katanya.
"Jadi istilahnya kayak dihack gitu loh, Mas. Terus penyebaran foto di sosmed," sambungnya pada Kamis, 16 September 2021.
Setelah putaran pernyataan tersebut, Najwa Shihab menghubungi mantan debt collector di salah satu pinjol ilegal.
Dia mengungkapkan bahwa pinjol tempatnya bekerja sudah lima kali ganti aplikasi selama 3 bulan dia bekerja.
Pasalnya, aplikasi pinjol ilegal ini selalu mengubah rupa ketika mendapat blokiran.
Najwa Shihab menanyakan apakah mantan DC ini mengetahui siapa sosok di belakang pinjol ilegal tersebut.
"Kalau dibilang tahu nggak tapi saya tahu asal negaranya," katanya.
"Dari mana tuh asal negaranya?" ujar Najwa Shihab, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.
"Asal negaranya dari China si, Mbak, perusahaannya," tuturnya.
Najwa Shihab menanyakan apakah maksudnya perusahaan dari pinjol ada di China sementara operasi mereka di Indonesia.
Pertanyaannya dibenarkan oleh mantan pegawai yang bekerja selama 3 bulan di tempat itu.
Dia mengungkapkan keuntungan yang diraih pinjol ilegal selagi untung bisa mencapai Rp200 juta sebulan dan Rp2 hingga Rp3 miliar setahun.
Selain itu diungkapkan juga bahwa mereka menagih utang H-3 dari jadwal tagihan.
Bunga yang dikatakan di awal juga tidak sesuai karena peminjam dipatok bunga lebih tinggi saat ditagih.
"Jadi ini tujuannya nipu ya? Berbuat jahat ya?" tanya putri dari Quraish Shihab ini.
"Kalau berbuat jahat mungkin bisa dibilang iya," ucap mantan pegawai tersebut.***
S:PikiranRakyat