INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul meminta Kepolisian segera menangkap pengamat po...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul meminta Kepolisian segera menangkap pengamat politik Rocky Gerung.
Ruhut meminta polisi bertindak tegas karena Rocky kerap melontarkan pernyataan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dia (Rocky Gerung) sudah terlalu banyak ngomong sembarangan. Ini orang perlu diborgol," kata Ruhut kepada redaksi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/8/2021).
Terakhir, sebut Ruhut, hinaan disampaikan Rocky di media sosial mengomentari penampilan Jokowi saat menghadiri Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus 2021. Menurut Ruhut, Rocky perlu diberi terapi kejut meski belakangan menyampaikan bantahan.
"Sudah mulai merasa terjebak mulai turun dia punya kelakuan. Janganlah, nggak adalah, tiada ada maaf bagimulah orang-orang kaya gitu."
"Sekarang kan (Rocky katakan) oh iya maksud saya bukan begitu, jangan dong. Kalau bilang pakaian (adat) itu yang pakai Jokowi kok. Tahunya dia bilang bukan itu maksudnya. Janganlah, karena itu perlu diborgol, kasih shock therapy," tambah Ruhut.
Ruhut menilai Rocky bisa dijerat dengan pasal penghinaan.
"Apapun itu, itu kepala negara, merayakan kemerdekaan dengan mengangkat budaya. Kita jangan bilang perbuatan tidak menyenangkan, (tapi) penghinaan. Kalau perbuatan tidak menyenangkan pasal karet, (perbuatan Rocky) itu penghinaan. Itu menghina kok," kata Ruhut lagi.
"Aku sih jujur aja ya, lebih cepat (Rocky ditangkap) lebih baik. Supaya yang lain juga tidak ikut latah begitu," tambah Ruhut.
Redaksi menghubungi Rocky Gerung melalui sambungan telepon dan pesan elektronik. Rocky enggan menanggapi desakan Ruhut agar polisi menangkapnya dengan tuduhan melakukan penhinaan terhadap Presiden Jokowi.
"Saya gak tahu," kata Rocky membalas pesan redaksi.
Belakangan ramai cuitan yang dikaitkan dengan Rocky Gerung. Cuitan tersebut diunggah Twitter atas nama @rockygerung_rg. Tertulis cuitan di akun tersebut: "Pakaian adat dengan kelakuan biadab. Ya bernilai sampah".
Kolom komentar akun itu lantas diserbu netizen. Banyak yang menganggap unggahan pemilik akun menghina Presiden Jokowi.
Belakangan, akun @rockygerung_rg menegaskan cuitannya bukan perbuatan delik. Dia beralasan tidak menyebut nama Presiden Jokowi dalam cuitannya.
"Gue ga sebut spesifik, karena itu advice in general: bahwa siapapun yg amoral, valueless. Sehingga yg menghina adalah pihak-pihak yg sudah menyebut/mengkerucutkan nama tertentu."
Klarifikasi kemudian disampaikan Rocky Gerung melalui kanal YouTube miliknya Rocky Gerung Official. Ia menegaskan hanya memiliki akun media sosial YouTube dan Instagram, tidak memiliki akun Twitter.
"Saya enggak punya Twitter. Instagram satu-satunya yang nempel pada akun YouTube saya yang dikelola FNN," ujarnya.
Rocky mengaku sempat memiliki akun Twitter, namun akunnya tersebut telah diretas pada Oktober 2019 lalu. Hingga kini, ia mengatakan tidak lagi membuat akun Twitter baru dan banyak akun-akun bodong alias palsu bermunculan di Twitter mengatasnamakan dirinya.
Pernah Dilaporkan Politisi PDIP
Politisi PDIP menjadi salah satu pihak yang terganggung dengan komentar-komentar Rocky Gerung. PDIP adalah partai utama penyokong pemerintahan Presiden Jokowi, yang kerap dijadikan sasaran kritik oleh Rocky. Bahkan tak jarang Rocky juga mengkritik PDIP termasuk ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Pada Desemer 2019, Rocky dilaporkan politisi PDIP Henry Yosodiningrat ke Bareskrim Polri atas tuduhan menghina presiden. Henry melaporkan ucapan Rocky saat berdebat di Indonesia Lawyers Club (ILC).
Henry menilai tujuan pembicaraan Rocky di ILC adalah untuk mempermalukan Presiden Jokowi. Hal itu dilihat dari nada dan bahasa tubuh sinis Rocky Gerung serta ucapannya yang tendensius. Sehingga menurutnya, Rocky memenuhi unsur pidana seperti pada pasal 310 KUHP.
"Beberapa yurispudensi juga mengatakan tujuan untuk mempermalukan orang yang diserang sudah memenuhi unsur tidak ada tujuan lain kecuali mempermalukan bukan kritik. Kalau kritik bukan seperti itu caranya," kata Henry ketika itu.
Meski begitu, laporan Henry ditolak polisi dengan alasan tidak bisa menunjukkan surat kuasa dari presiden. Henry menyayangkan sikap dari polisi yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Bareskrim Polri.
Henry mengatakan laporan yang dibuat dirinya bukan dalam kapasitas mewakili kepentingan hukum Jokowi melainkan atas nama pribadi yang merasa sakit hati presidennya dihina oleh Rocky. Ia khawatir penolakan laporannya akan membuat Rocky semakin jumawa.
"Ini hak saya sebagai warga harus melapor," ujar dia. "Dia (Rocky Gerung) pasti akan besar kepala dengan peristiwa ini. Dan dia akan mengulangi ini lagi akan menghina presiden," ucap Henry Yosodiningrat.[]
S :Akurat
