INDONESIAKININEWS.COM - Gagalnya seorang siswa bernama Kristina, asal Mamasa, Sulawesi Barat, menjadi petugas pasukan pengibar bendera pusa...
INDONESIAKININEWS.COM - Gagalnya seorang siswa bernama Kristina, asal Mamasa, Sulawesi Barat, menjadi petugas pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Jakarta, karena hasil tes PCR-nya dinyatakan positif, menjadi perbincangan publik. Penyebabnya, pihak keluarga Kristina merasa ada kejanggalan.
Sang kakak, Melkisedek Takatio, lewat akun Facebook-nya, membuat surat terbuka dan menjelaskan kronologi kejadian yang dialami adik sepupunya.
Terkait itu, anggota Komisi X DPR, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyayangkan kejadian itu sampai terjadi. Terlebih, penggantinya juga bukan berdasarkan dari kriteria atau prosedur yang ditetapkan.
"Kami melihat ada permainan oknum yang tidak terpuji dengan menghalalkan segala cara untuk memuluskan kepentingan pribadi. Hal ini sangat tidak elok," kata Illiza dalam keterangannya, Senin (2/8/21). Namun, Illiza tidak menyebut siapa oknum yang dimaksudnya.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta kepada pihak terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kejadian yang mengundang polemik di masyarakat ini. Serta memberikan hukuman kepada pelaku agar memberikan efek jera.
Menurut dia, ini sangat penting dilakukan agar tidak berpengaruh terhadap mental generasi pemuda penerus bangsa.
"Dan kita haru mentaati perintah Pancasila pada sila ke -2 dan 5. Kemanusiaan yang adil dan beradab," tukasnya.
S:Telusur