INDONESIAKININEWS.COM - Langkah pemerintah mengecat pesawat kepresidenan dengan anggaran miliaran rupiah menuai polemik. Apalagi pengecatan...
INDONESIAKININEWS.COM - Langkah pemerintah mengecat pesawat kepresidenan dengan anggaran miliaran rupiah menuai polemik. Apalagi pengecatan pesawat kepresidenan menjadi merah dilakukan di tengah penanganan pandemi COVID-19.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, apa yang sudah dilakukan pemerintah menunjukkan sikap kurang berempati terhadap kondisi saat ini.
"Menurut saya menunjukkan perasaan yang tak sensitif dan kurang empati gitu, ya. Di tengah banyak persoalan lain yang prioritas kenapa harus mengecat pesawat kepresidenan, ya. Karena menurut saya jelas melakukan penghamburan uang," kata Fadli, Selasa (3/8).
Baginya tidak ada kepentingan dalam pengecatan pesawat kepresidenan. Padahal masih ada hal lain yang jauh lebih penting untuk dikerjakan. Di sisi lain, jumlah utang Indonesia masih terus meningkat.
"Tidak ada empati dan penghamburan uang negara dan tujuannya juga tak jelas," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR menjelaskan jika rencana tersebut sudah disusun pemerintah pada 2019 sebelum pandemi terjadi, maka seharusnya realokasi pada penaganan pandemi. Baginya tidak perlu meneruskan rencana yang tak ada kepentingan sama sekali.
"Kalau misalnya dilihat tidak ada urgensinya dan ada prioritas yang lain tengah kita juga lagi masih banyak utang. Itu, kan, bisa diberikan untuk kegiatan-kegiatan terutama dalam menghadapi pandemi ini," tuturnya.
"Bagi nakes kah, bagi warga yang terdampak kah, atau yang semacam itu. Jadi, kan, harusnya anggaran ini diprioritaskan. Waktu itu pemerintah sendiri yang menyebutnya refocusing. Harusnya refocusing itu terkait dengan hal itu," lanjutnya.
Sebagai contoh, Fadli mengatakan bisa saja anggaran miliaran tersebut dibelikan ambulans. Sehingga membantu evakuasi masyarakat yang dalam keadaan sakit.
"Pengadaan ambulans. Coba bayangkan misalnya kalau Rp 2,4 miliar. Sudah dijadikan ambulans sudah berapa ambulans itu? Atau berikan pada nakes, beri insentif, dan ini seperti puncak gunung es pengalokasinya anggaran yang tidak ada sense of crisis," katanya.
Selain itu, Fadli juga mengkritisi warna pesawat kepresidenan yang dicat merah. Menurutnya hal itu seakan menunjukkan warna salah satu partai politik yang berkuasa saat ini.
"Ini, kan, juga ada kesan orang mempunyai kesan bahwa ini mau menunjukkan kekuasaan karena kebetulan warna partai yang berkuasa itu merah, ya. Bahkan waktu itu gedung BIN juga dicat merah. Jadi menurut saya hal ini seperti ini kekanak-kanakan," pungkasnya.
Lihat artikel asli
S: Kumparan