INDONESIAKININEWS.COM - Penuhnya Unit Gawat Darurat (UGD) dan ketersediaan oksigen di setiap rumah sakit memakan korban jiwa. Salah satunya...
INDONESIAKININEWS.COM - Penuhnya Unit Gawat Darurat (UGD) dan ketersediaan oksigen di setiap rumah sakit memakan korban jiwa. Salah satunya seorang kakek di Magelang
Hal itu diketahui dari curhatan warga melalui unggahan di akun instagram @kotamagelang_info, Jumat (02/07/2021).
Dalam unggahannya, ia menceritakan ada warga yang sedang mengantar seorang kakek di Magelang untuk berobat harus gigit jari. Sembilan rumah sakit di Magelang yang didatangi bahkan selalu menolak.
Hal itu disebabkan ruang UGD penuh dan kelangkaan tabung oksigen. Akhirnya kakek tersebut tak terselamatkan dan meninggal dunia saat perjalanan pulang.
Dikutip dari Suara.com, peristiwa menyedihkan itu berawal dari seorang kakek tua yang diduga berasal dari Muntilan, Magelang mengalami sesak nafas. Lantas kakek tua itu mau dirujuk menuju salah satu rumah sakit di daerah Muntilan.
Namun nahas, kedua rumah sakit besar di daerah Muntilan malah menolak. Alasannya karena tidak dapat tempat dan ketiadaan stok oksigen. Begitu pun dengan rumah sakit swasta di daerah Muntilan yang juga menolak dengan alasan yang sama.
Tak patah arah, kakek tua ini lalu dibawa ke Kota Magelang dengan harapan bisa dirawat dan mendapatkan pelayanan. Namun hasilnya sama saja, bahkan kelima rumah sakit di wilayah tersebut sama-sama kompak menolak dengan alasan sama pula.
Padahal kondisi kakek tua tersebut sangat memprihatikan dan butuh pertolongan segera dan cepat untuk menyelamatkan nyawanya.
Unggahan kisah seorang kakek tua akhirnya meninggal setelah ditolak 9 rumah sakit di Magelang. [Instagram/@kotamagelang_info].
Kemudian yang paling memprihatinkan yakni ada salah satu rumah sakit di daerah Magelang Utara yang sudah menutup gerbang dan tidak melayani pasien masuk. Padahal dalam keterangan di rumah sakit tersebut melayani hingga 24 jam.
Karena sudah merasa lelah terus-menerus ditolak oleh rumah sakit, akhirnya kakek tua ini kembali dibawa pulang ke rumahnya. Namun ditengah perjalanan tersebut kakek tua ini menghembuskan nafas terakhirnya dan nyawanya pun tak tertolong.
Unggahan akun itu pun lantas banyak dikomentari oleh warganet. Tak sedikit dari mereka membetulkan cerita diatas dan merasa prihatin juga atas kejadian yang menimpa kakek tersebut.
“Ya bener RS dimana-mana penuh dan sampai mendirikan tenda untuk IGD,” ujar akun @_yuliarahma.
“Kek gini di wag masih aja orang yang anggap provokasi dan nyebar hoak, pengen tak pites wonge min,” ucap akun @nur.fadjria.
“Betul, dan rasanya menolak pasien karena penuh itu sakit rasanya. Maunya diterima tapi karena full gimana.. Dan sekarang saya punya pasien Covid-19 yang butuh ICU tapi posisi masih di bangsal karena mau dirujuk ke yg lebih besar full semua,” ungkap akun @umissata.
S:Murianews