INDONESIAKININEWS.COM - Pemerintah melakukan penyekatan jalan saat PPKM darurat diberlakukan. Segala cara dilakukan warga agar dapat melint...
INDONESIAKININEWS.COM - Pemerintah melakukan penyekatan jalan saat PPKM darurat diberlakukan. Segala cara dilakukan warga agar dapat melintasi penyekatan itu.
Pertama cara itu dilakukan oleh pengendara yang hendak ke arah Halim, Cawang, Jakarta Timur, mengantre di pos penyekatan PPKM darurat di Kalimalang, Jakarta Timur. Kesal akibat lama mengantre, mereka pun bersahut-sahutan membunyikan klakson.
Klakson Bersahutan
detikcom memantau di Jalan Lampiri, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021) pagi sekitar pukul 09.49 WIB, pemotor yang dari arah Bekasi menuju Cawang tampak mengantre. Mereka terlihat berbaris sembari menunggu giliran pemeriksaan oleh aparat gabungan dari TNI-Polri, Dishub, dan Satpol PP.
Sahut-sahutan klakson pun terjadi. Para pemotor tampak kesal mengantre di bawah terik matahari.
Pemeriksaan memang dilakukan manual oleh aparat gabungan. Butuh waktu paling lama 5 menit untuk menginterogasi pengendara yang memaksa melintas.
Salah satu warga, Yandi (58), mengaku tidak tahu arti PPKM darurat. Namun, dia sangat setuju jika kebijakan itu bertujuan menekan laju penyebaran virus Corona.
"Apa itu PPKM? Kalau tujuannya baik, tidak masalah," ucap Yandi di lokasi.
Yandi tak memungkiri dirinya sempat kesal menunggu pemeriksaan. Sebab, dia ingin langsung cepat-cepat bekerja di sektor bangunan.
"Mau kerja, ke Cipinang, bangunan. Lumayan ya bikin macet," tuturnya.
Nekat Lawan Arus
Sejumlah pengendara nekat melawan arus saat diputar balik oleh petugas di penyekatan PPKM darurat, Jalan Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan agar bisa sampai di Jakarta.
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (4/7/2021) pukul 10.33 WIB, pengendara motor, bahkan mobil, nekat melawan arah dan masuk ke Jalan Pondok Kelapa. Jalan Pondok Kelapa diketahui hanya dilintasi satu arah.
Di Jalan Pondok Kelapa ini telah dipasang pembatas berupa traffic cone agar para pengendara yang diputar balik tidak bisa melintasi jalan itu. Namun yang terjadi, para pengendara justru nekat menerobos dan melawan arah.
Pengendara yang sedari awal melintas di Jalan Pondok Kelapa tampak membunyikan klakson saat pengendara yang datang dari arah Bekasi itu melawan arus.
200 Kendaraan dari Bekasi Diputar Balik di Kalimalang
Selain adanya warga yang mencoba untuk menembus penyekatan ini, polisi berhasil memutar balik pengendara pada penyekatan di Kalimalang. Hingga pukul 15.25 WIB, sudah 200 kendaraan dari Bekasi yang diputar balik.
"Kalau sampai saat ini kurang-lebih ada 200 kendaraan kita putar balik, rata-rata mereka kurang tahu dari Bekasi arah ke Jakarta bahwa di Lampiri itu ada titik penyekatan," kata Wakasatlantas Jakarta Timur Kompol Maulana J Karepesina di Jalan Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).
Karepesina mengatakan volume kendaraan yang melintas hari ini relatif berkurang. Dia menduga hal itu terjadi lantaran hari ini merupakan hari libur.
"Untuk kita bandingkan dengan hari pertama, hari ini volume kendaraan berkurang, mengingat juga mungkin hari libur. Jadi dibandingkan hari pertama hari ini kendaraan lebih lowong," ungkapnya.
Kapolda Metro: Apa Saya Harus Usir Anda Kembali ke Rumah?
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengimbau masyarakat tidak berbondong-bondong keluar rumah saat PPKM darurat diberlakukan. Dia tidak ingin menggunakan cara-cara 'keras' untuk membuat warga bisa tetap tinggal di rumah saat kasus baru Corona terus melonjak.
"Cobalah Anda renung sejenak. Sudah berapa orang dekat kita, apakah teman kerja, apakah keluarga, apakah teman bermain yang kemarin masih ada sekarang sudah tidak ada?" ujar Irjen Fadil kepada wartawan di Pos Penyekatan Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Minggu (4/7/2021).
Fadil kemudian meminta masyarakat memiliki kesadaran dari dalam diri sendiri. Dia juga bertanya kepada masyarakat yang memiliki 1.001 alasan ke luar rumah.
"Apakah saya harus keras mengusir anda kembali ke rumah? Tolong sampaikan betul kepada masyarakat. Apakah saya harus menggunakan cara-cara represif? Ini kan tidak mendidik. Tidak bertanggung jawab. Tapi undang-undang memperbolehkan itu," ucapnya.
"Tapi kalau Anda memilih untuk keluar, kami akan memilih untuk melakukan tindakan tegas," tambahnya.
s: detik.com