INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi S. Kamri/Net Insieden pembakaran gereja di Mamasa, Sulawesi Bara...
INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi S. Kamri/Net
Insieden pembakaran gereja di Mamasa, Sulawesi Barat menjadi sorotan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi S. Kamri.
Lewat kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, Rudi meluapkan kegeramannya dengan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) yang seakan menutup mata pada pembakaran gereja kecil tersebut.
Sebaliknya, PGI justru ikut campur soal tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK, yang konon penyidik senior Novel Baswedan tidak lolos dalam tes tersebut.
“PGI ke mana? Saya tidak tahu. Ada orang tanya saya, Mas Rudi ke mana PGI. Saya tidak tahu. Mungkin para pengurusnya lagi asyik, kumpul-kumpul bersama Novel Baswedan untuk membicarakan KPK?” sindirnya.
“Pembakaran gereja apa sih pentingnya buat PGI, apalagi gereja kecil di Mamasa sana, toh gerejanya tidak terbakar habis sebagian saja,” sambung Rudi dengan nada satire.
Rudi menceritakan bahwa dirinya dalam beberapa hari terakhir mencoba untuk diam menahan diri dan tidak berkomentar apapun terkait pembakaran gereja di Mamasa tersebut. Dia memilih untuk menunggu langkah aparat penegak hukum dan juga pemerintah menghadapi hal tersebut.
“Setelah saya tunggu beberapa hari, yang berteriak yang bertindak hanya kepolisian setempat yang lain tidak ada suara nyaris tidak terdengar. Inipun tidak dibahas di tingkat pusat tidak ada respon dari menkopolhukam, tidak ada respon dari Kapolri,” katanya.
Selain itu, dia juga mempertanyakan peran Komnas HAM yang tidak merespon adanya pembakaran gereja di Mamasa. Apakah kasus pembakaran gereja tersebut tidak seksi untuk Komnas HAM?
“Ke mana Komnas HAM? Sama saja, pembakaran gereja kecil di Mamasa, Sulbar, tidak terlalu seksi untuk Komnas HAM. Tapi coba kalau ada yang datang dari orang-orang eks pecatan KPK, langsung ditanggapi serta merta, ICW pun sama. Ini yang membahayakan,” tegasnya.
Sebagai seorang muslim, Rudi mengaku kecewa dengan PGI dan Komnas HAM lantaran tidak merespon adanya pembakaran gereja di Mamasa.
“PGI, Komnas HAM kalian mengecewakan. Seharusnya pengurus PGI berteriak kencang minta kepada pemerintah melakukan penindakan secara tegas agar pembakaran gereja apapun alasannya. Jangan diam saja,” tegasnya.
S:RMOL.ID