INDONESIAKININEWS.COM - Rizal Ramli, ekonom senior sekaligus bekas Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, menilai peme...
INDONESIAKININEWS.COM - Rizal Ramli, ekonom senior sekaligus bekas Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, menilai pemerintah kepayahan menangani Covid-19 yang telah melanda Indonesia sekitar 1,5 tahun.
Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali terkonfirmasi muncul pada 2 Maret 2020. Saat ini, Indonesia sudah menjadi negara peringkat kedua di dunia dengan penambahan kasus harian dan kematian tertinggi setelah Brasil.
Pada Rabu, 14 Juli 2021, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 54.517, tertinggi sejak kasus pertama muncul di Tanah Air. Saat ini total kasus mencapai 2.670.046.
Penambahan kasus kematian pada hari yang sama mencapai 991 orang sehingga totalnya menjadi 69.210.
Rizal Ramli mengatakan, pemerintah sudah sejak awal tidak serius dalam menangani Covid-19.
"(Sejak awal) Pemerintah buat lelucon tentang Covid-19. 'Orang Indonesia banyak kena matahari gak mungkin (kena Covid)', 'Makan nasi kucing bisa sembuh' dan sebagainya," sebut Rizal Ramli.
"Jadi selama 3 bulan, pemerintah kita bantah, self-denial, dan membuat lelucon tentang Covid-19," katanya menambahkan dikutip Pikiran-rakyat.com dalam acara diskusi virtual yang diunggah di kanal Youtube Refly Harun pada 13 Juli 2021.
Selain itu, Rizal Ramli menambahkan, pemerintah juga menyewa pendengung di media sosial (buzzer) untuk menyesatkan rakyat soal Covid-19.
"Termasuk menyewa buzzer Rp78 miliar untuk menyesatkan rakyat bahwa Covid tidak ada dan tidak penting," sebutnya.
"Termasuk memberi insentif kepada turis asing untuk masuk ke Indonesia. Ini, kan, luar biasa."
Pemerintah saat ini sedang memberlakukan PPKM Darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021 untuk menekan penyebaran Covid-19.
Pemerintah juga berencana untuk memperpanjang PPKM Darurat 6 pekan lagi mengingat saat ini belum ada tanda-tanda penurunan kasus.
s: pikiran-rakyat.com