INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ahli Tata Hukum Negara Refly Harun yang melont...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Ahli Tata Hukum Negara Refly Harun yang melontarkan kritik terhadap aksi blusukan Presiden Jokowi.
Ferdinand Hutahaean lewat cuitannya di Twitter, Sabtu 17 Juli 2021, menyindir kritik Refly Harun terhadap aksi blusukan Jokowi itu dengan menyebut hanya setan yang mencemooh perbuatan baik orang lain.
“Hanya setan yang mampu mencemooh perbuatan baik,” cuit Ferdinand Hutahaean.
Ia pun mengaku heran mengapa ada manusia yang berani mencemooh kebaikan.
“Mengapa manusia berani mencemooh kebaikan? Apakah hatinya sudah jadi surga bagi setan? Entahlah…!!,” tuturnya.
Ferdinand juga meminta kepada Presiden Jokowi agar terus berbuat baik terhadap rakyat karena perbuatan itu menurutnya akan membuat setan kepanasan.
“Teruslah berbuat baik, karena perbuatan baik itu memang membuat setan kepanasan dan gila..!!,” tegasnya.
Kicauan Ferdinand Hutahaean menyinggung kritik Refly Harun terhadap Presiden Jokowi tersebut ia unggah menanggapi postingan seorang netizen pengguna Twitter, Blankoncoklat.
“Soroti Aksi Blusukan Jokowi, ReflyHZ : Presiden Perilakunya Seperti Wali Kota,” tulis Blankoncoklat sambil membagikan foto Refly Harun.
Menurut netizen itu, kritik Refly Harun terhadap Jokowi tersebut didasaei perasaan hasut dan dengki melihat keberhasilan orang lain.
“Inilah jika Amarah menguasai diri yang disebabkan hasut & dengki atas keberhasilan orang lain. Ternyata semakin parah sakit jiwanya (hatinya). Subhanalloh. Wallohu ya’lamu maa tasna’uun,” tulisnya.
Sebelumnya, Refly Harun melontarkan kritik terhadap aksi blusukan Presiden Jokowi yang membagikan Sembako ke warga di kawasan Sunter Jakarta Utara baru-baru ini.
Mengutip Pikiran-rakyat.com, Refly Harun mengatakan bahwa aksi blusukan Jokowi itu tak mencerminkan sikap sebagai pemimpin negara.
Pasalnya, kata Refly Harun, Jokowi sebenarnya tak perlu blusukan ke wilayah tertentu. Sebab, sudah ada wali kota yang menjalankan tugas tersebut. Lantaran hal itulah, ia menilai Jokowi masih kelas Wali Kota dan bukan presiden.
“Sebenarnya kelas Jokowi itu adalah wali kota, tapi wali kota yang masuk ke Istana,” ujarnya.
S:Makassar terkini