INDONESIAKININEWS.COM - Polemik gelar Jokowi King of Lip Service belum beres. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando...
INDONESIAKININEWS.COM - Polemik gelar Jokowi King of Lip Service belum beres. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando terus menyerang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.
Bahkan Ade Armando tantang BEM UI cari keburukan Jokowi hingga dirinya tak berkutik untuk membantahnya.
Ade Armando akan membela Jokowi dan melayani debat jika BEM UI menyajikan riset keburukan Jokowi.
Pada awalnya Ade memuji keberanian BEM UI mengkritik Jokowi dengan meme The King of Lip Service.
Namun menurutnya, keberanian itu harus disertai argumen yang kuat kalau Jokowi hanya bisa obral janji sebagai orang nomor 1 di Indonesia.
Ade Armando bicara soal safari politik Anies Baswedan (youtube.com/CokroTv)
"Karena para pendukung Jokowi misalnya saya itu akan langsung melihat mana argumen anda, kalau argumen anda benar coba kasih contoh yang lain yang lebih kuat barangkali saya enggak akan bicara apapun," kata Ade dalam diskusi virtual yang digelar Suara Mahasiswa UI, Kamis (1/7/2021) kemarin.
Ade Armando kemudian mengajarkan kalau semisal seseorang ingin membuat kesimpulan pada paper maka setidaknya mesti memiliki rangkaian indikator, argumen hingga rangkaian bukti. Kalau tidak, seseorang itu justru tidak bakal memberikan argumen yang kuat.
"Nah, ini yang kesalahan, saya duga ini terjadi karena sebetulnya keburukan risetnya," ujarnya.
Karena itu juga Ade menilai divisi kajian strategis BEM UI tidak pernah belajar ilmu metodologi sebab metodologi dari kritikan mereka dianggapnya sangat buruk. Sebagai dosen, ia pun menyarankan agar divisi tersebut belajar metode penelitian atau dasar-dasar logika sebelum mengkritik.
"Saya baca terus loh sekarang twitternya BEM UI dan enggak ada penjelasan, adanya cuman paper-paper yang sebetulnya enggak menjelaskan isi twit dan memenya," kata dia.
S: Pikiran rakyat