INDONESIAKININEWS.COM - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin, mendukung BEM UI yang mengkritik dan menjuluki Presiden Joko W...
INDONESIAKININEWS.COM - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin, mendukung BEM UI yang mengkritik dan menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'The King of Lip Service'.
Novel juga menyatakan mendukung BEM se-Indonesia untuk menurunkan Jokowi dari jabatan Presiden yang menurutnya sesuai keinginan rakyat.
"Saya mendukung langkah BEM UI dan BEM se-Indonesia untuk menurunkan Jokowi sesuai keinginan rakyat dan konstitusi," kata Novel kepada netralnews.com, Kamis (1/7/2021).
"Dan perlu diketahui sesuai TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001 presiden sudah tidak dipercaya rakyat wajib mundur," sambungnya.
Novel kemudian membeberkan alasan dirinya setuju dengan pernyataan BEM UI bahwa Presiden Jokowi kerap mengumbar janji manis tapi tidak direalisasikan.
"Sampai saat ini bukti dari kinerjanya hanya janji-janji belaka, bahkan diduga untuk menutupi janji yang tidak ditepati dengan janji lagi," ujarnya.
Sebagai contoh, Novel menyinggung pernyataan Jokowi yang pernah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meroket hingga 7 persen.
Selain itu, Novel juga mengungkit pernyataan Jokowi pada 20018 lalu yang menyebut anak-anaknya belum tertarik masuk dunia politik. Namun pada 2020,putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengikuti Pilkada Solo dan terpilih menjadi Wali Kota.
Tak cukup sampai di situ, Novel pun mempersoalkan gelaran Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 hingga kerumunan pendukung Gibran yang melanggar protokol kesehatan (prokes) saat Pilkada Solo.
"Seperti ekonomi dikatakan meroket dan meroket. Juga dikatakan anaknya tidak berpolitik praktis malah nyatanya dengan menghalalkan segala cara, bahkan Pilkada maut tetap digelar, bahkan sampai sampai menantang prokes dengan selebrasi kemenangan di Solo. Padahal sampai saat ini pandemi terus bergejolak," ungkapnya.
Seperti diberitakan, BEM UI di akun Twitter-nya mengunggah poster bertuliskan 'Jokowi: the king of lip service'. Julukan tersebut diberikan kepada Jokowi karena BEM UI menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu sering mengobral janji manis yang kerap tidak direalisasikan.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis @BEMUI_Official, Sabtu (26/6/2021).
"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata. Berhenti membual, rakyat sudah mual!" tegas BEM UI.
Lihat artikel asli
S: Netralnews