INDONESIAKININEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tiba-tiba mengusulkan insentif yang disebutnya sebagai insentif kedaruratan untuk par...
INDONESIAKININEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) tiba-tiba mengusulkan insentif yang disebutnya sebagai insentif kedaruratan untuk para Dai dan Ulama.
Tak pelak usulan tersebut mendapat banyak komentar. Kondisi keuangan negara yang minim dan belum terselesaikannya pembayara insentif nakes Covid-19 serta persoalan pembayaran rumah sakit yang masih melilit.
Tokoh NU, Nadirsyah Hosen atau biasa disapa Gus Nadir melalui twitternya Khazanah GNH dengan akunnya @na_dirs justru menolak hal tersebut.
Dalam cuitannya Gus Nadir, mengusulkan agar pemerintah lebih fokus menyelesaikan insentif bagi nakes yang menangani Covid.
"Mohon kepada Pemerintah untuk fokus pada pencairan insentif Nakes terlebih dahulu sebelum membahas insentif usulan MUI," tulis Gus Nadir pada 15 Juli 2021.
Gus Nadir juga menyatakan bahwa masih banyak nakes yang belum menerima insentif yang seharusnya diterima sesuai janji pemerintah.
Dengan tegas Gus Nadir juga menyatakan janji sebagai hutang yang harus segera ditunaikan.
Halaman:
Editor: Tining Syamsuriah
"Sudah sekian lama proses pencairan insentif Nakes bermasalah dan tertunda. Itu hutang kita semua kepada Nakes. Semoga segera tertunaikan," harapan Gus Nadir.
Sebelumnya Ketua MUI Bidang ekonomi Lukmanul Hakim dalam pertemuannya dengan Menko PMK Muhadjir Effendy mengusulkan adanya insentif kedaruratan.
Muhadjir menjelaskan usulan tersebut dilatarbelakangi program bantuan pemberdayaan masyarakat yang sudah dikucurkan pemerintah.
"UKM sudah banyak program pemberdayaan, tapi untuk kelompok dai ustad di Pondok Pesantren atau majelis taklim atau masjid juga terdampak akan diusulkan insentif kedaruratan," terang Muadjir Effendy. ***
S:Seputartangsel