INDONESIAKININEWS.COM - Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Profesor Henry Subiakto menanggapi ucapan pengamat politik, Rocky Gerung ba...
INDONESIAKININEWS.COM - Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Profesor Henry Subiakto menanggapi ucapan pengamat politik, Rocky Gerung bahwa doa tak akan mengubah kebijakan yang dungu.
Henry menilai bahwa pernyataan Rocky itu tidaklah pantas diucapkan oleh seorang yang pernah sekolah.
Terlebih, orang tersebut tahu bahwa Indonesia dihuni oleh mayoritas penduduk yang menganut suatu agama.
“Kata-kata itu bisa menyinggung orang yang sering berdoa,” katanya melalui akun Twitter Henrysubiakto pada Jumat, 30 Juli 2021.
“Tapi sudahlah sampah memang menghasilkan bau sampah. Kedunguan menghasilkan kata-kata dungu,” lanjutnya.
Henry membagikan pernyataannya bersama tangkapan layar berita berjudul “Jokowi Ajak Ulama Berdoa Lawan Covid-19, Rocky Gerung: Doa Tidak Akan Mengubah Kebijakan Dungu dari Presiden”.
Ditelusuri Terkini.id, Rocky memang pernah menanggapi soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta doa para ulama dalam menghadapi pandemi.
Hal itu terjadi dalam video berjudul “Jokowi Minta Bantuan Ulama Atasi Covid-19. Apa Gak Salah?” yang tayang di Rocky Gerung Official pada Rabu, 28 Juli 2021.
Dalam video tersebut, Rocky mengatakan bahwa doa adalah masalah pribadi setiap orang yang meminta keselamatan dan ketenangan batin kepada Tuhan YME.
“Ini gak ada hubungan dengan kebijakan yang dungu. Doa itu tidak akan mengubah kebijakan yang dungu,” kata Rocky Gerung.
“Kan ada dalilnya tuh ‘Tuhan tidak akan mengubah problem yang tidak ingin diselesaikan oleh orang, oleh manusia kan?’,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Rocky menilai bahwa doa tidak akan efektif apabila tidak ada upaya untuk menyelesaikan suatu persoalan.
S:Makassar terkini