INDONESIAKININEWS.COM - Hari ini pada tahun 2006 lalu, sebuah peristiwa besar terjadi di Indonesia. Gempa Bumi Jawa berkekuatan 6,8 Skala Ri...
INDONESIAKININEWS.COM - Hari ini pada tahun 2006 lalu, sebuah peristiwa besar terjadi di Indonesia. Gempa Bumi Jawa berkekuatan 6,8 Skala Richter mengguncang wilayah selatan Jawa.
Gempa bumi itu terjadi pukul 15.19 WIB. Pusat gempa berada di Samudera Hindia lepas pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan masyarakat di sebagian besar pulau Jawa.
Guncangan terkuat berada di pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur selatan dan Kabupaten Cilacap berupa guncangan IV-V MMI.
Kemudian III-IV MMI di Kota Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kebumen, Banten, Jakarta, Yogyakarta daan II-III MMI di Jawa Timur.
Di Jakarta, guncangan berlangsung selama lebih dari satu menit dan membuat gedung-gedung tinggi bergoyang-goyang.
Dikutip dari wikipedia, gempa itu dipicu pergerakan vertikal (dip-slip) kerak bumi pada dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.
Kerusakan akibat tsunami 2006. (posko-jenggala.org)
Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi terjadi. Sebelum tsunami berkecepatan 40 kilometer per jam datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.
Hasil penelitian mengungkap tinggi Tsunami lebih dari 4,8 meter dengan jarak luncur ke daratan sekitar 500 meter. Akibat gempa dan Tsunami itu, sebanyak 668 orang meninggal dunia.
Tugu tsunami di Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah itu menjadi saksi bisu bagaimana dahsyatnya tsunami Pangandaran dipicu oleh gempa 6.8 SR pada 2006 lalu. Portal Purwokerto
Kemudian 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka. Sementara menurut BMKG korban tewas mencapai 665 orang, 9.275 luka-luka dan 65 hilang tersebar di 9 kabupaten, 3 provinsi.
Sebagian besar korban tewas dan kerusakan merupakan akibat terjangan gelombang tsunami. Korban terbanyak berada di Ciamis-Pangandaran yakni 415 orang.
Disusul sebanyak 157 orang di Cilacap, 62 orang di Tasikmalaya, 15 orang di Kota Banjar, 10 orang di Kebumen, 3 orang di Gunung Kidul dan Bantul serta 1 orang di Garut dan Banyumas.
Korban hilang terbanyak di Kebumen yakni 33 orang. Dilaporkan tempat liburan pantai di Pangandaran mengalami rusak parah.. Ribuan rumah dan perahu nelayan hancur.***
Lihat artikel asli
S: Glamedians