INDONESIAKININEWS.COM - Senin (11/7/2021), seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbawa ...
INDONESIAKININEWS.COM - Senin (11/7/2021), seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbawa emosi saat rapat dengar pendapat dengan Koalisi Organisasi Profesi Kesehatan Sikka.
Frans Sinde, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), marah-marah.
Saking emosinya, Frans sampai membuka bajunya.
Pada rapat itu, perwakilan Koalisi Organisasi Profesi Kesehatan Sikka menyampaikan pernyataan sikap terkait anggota DPRD yang menyebut tenaga kesehatan dan dokter menjadikan Covid-19 sebagai proyek.
Setelah itu, pimpinan rapat membuka ruang dialog antara tenaga kesehatan (nakes) yang hadir dengan DPRD.
Rapat itu pun mendadak ricuh saat pimpinan rapat mengetuk palu untuk menutup rapat.
Frans Sinde tiba-tiba berdiri dan marah-marah.
Ia tidak terima pimpinan DPRD mengakhiri rapat tersebut, karena dirinya sedang berbicara.
Apalagi, menurut Frans, belum ada kesepakatan antara para nakes dan DPRD.
Ia pun keluar dari kursinya, lalu berteriak sambil mengangkat tangannya.
Bahkan, ia sampai membuka bajunya.
Anggota DPRD yang lain kemudian berdiri dan berusaha menenangkan Frans.
Setelah 10 menit berlalu, ia pun tenang dan diantar ke luar ruangan.
Minta maaf
Ketua Fraksi PAN di DPRD Sikka Philipus Fransiskus menyampaikan permintaan maaf atas kericuhan yang terjadi.
Philipus mengaku sudah membicarakan mengenai insiden itu dengan Fraksi PAN di Kabupaten Sikka dan Provinsi NTT.
Menurut Philipus, anggotanya memang bertindak di luar kendali dan tanpa disengaja.
"Kami sadar betul, posisi kami adalah anggota DPRD, ada tuntutan etika yang harus kami jalankan.
Karena itu, dengan kesadaran penuh, dengan kerendahan hati secara terbuka, saya atas nama Ketua Fraksi, ketua partai, bertanggung jawab penuh untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sikka," kata Philipus kepada wartawan di Gedung DPRD Sikka, Rabu (14/7/2021). (*)
S:Tribun Jateng