INDONESIAKININEWS.COM - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bergerak cepat merespons unggahan viral soal vaksin bodong yang dikabarkan b...
INDONESIAKININEWS.COM - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana bergerak cepat merespons unggahan viral soal vaksin bodong yang dikabarkan berlokasi di Puskesmas Wadas.
Sebelumnya video warga tersebut viral di media sosial dan mendadak membuat heboh warganet, ketika diduga warga Karawang mendokumentasikan dirinya sedang melakukan vaksinasi di puskesmas Wadas.
Cellica Nurrachadiana bersama wakil bupati mengunjungi puskesmas yang terletak di wilayah Telukjambe Timur tersebut.
Cellica Nurrachadiana memanggil seluruh petugas puskesmas termasuk vaksinator yang viral.
Dalam keterangannya, vaksinator membeberkan bahwa sudah menjalankan tugas sesuai SOP dengan memasukkan vaksin ke tubuh perekam dengan jarum yang baru.
Sebelumnya dalam video tersebut, terlihat proses vaksinasi sedang berlangsung dan secara sengaja direkam oleh perekam seperti banyaknya warganet lain.
Akan tetapi, ada kejanggalan di dalam proses vaksinasi tersebut ketika jarum yang disuntikkan langsung dicabut kembali.
Halaman:
Editor: M Bayu Pratama
Jarum tersebut sebelum dicabut kembali, tidak ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada umumnya.
Warganet ini baru menyadarinya tatkala dia mengunggah dan mendapat komentar dari temannya terkait keanehan proses vaksinasi tersebut.
“Salah seorang pengguna instagram di Karawang mengunggah sebuah video dirinya ketika ia sedang di vaksin di sebuah Puskesmas di Karawang,” tulisnya, dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari unggahan Instagram @halokrw.
“Seusai unggahan itu, temannya mengomentari bahwa ada yang aneh dari proses penyuntikan tersebut,” sambungnya.
Setelah ramai, penggunggah video malah dipanggil oleh pihak puskesmas terkait.
Dan si pengunggah video pun diminta membuat surat permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai.
“Atas ramainya video itu, si pengunggah kemudian dipanggil oleh pihak puskesmas. Tidak lama kemudian, ia mengunggah permohonan maaf dan menulis surat pernyataan di atas materai,” tulisnya.
Bupati Karawang yang telah mewawancari petugas puskesmas dan vaksinator menyebut, keterangan berita yang beredar berbeda dengan pernyataan vaksinator.
Setelah kejadian ini, pihak keluarga merasa aneh dan menduga ada percobaan intimidasi kepada anaknya yang dilakukan oleh pihak puskesmas.
Sebab, setelah dari puskesmas dan membuat surat pernyataan itu, sang anak yang langsung berangkat ke tempat kerja mengaku lemas dan minta dijemput oleh anggota keluarganya.
“Ketika dijemput, ia langsung lemas berada dipelukan keluarganya,” katanya.
Tim @halokrw pun lantas berinisiatif untuk mengklarifikasi hal ini kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Dinkes Karawang pun mengaku pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap video yang beredar tersebut.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh dr. Dede Ratna Ningrum, selaku Kepala Seksi Promosi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
"Tim Dinkes sedang investigasi kasus ini. Nanti ya kan belum ada hasil investigasi dinkes," kata Dede.
Cellica pun mendatangi manajemen kantor si pengunggah untuk mengklarifikasi unggahan pekerjanya.
"Saya juga meminta untuk segera melakukan cek laboratorium terhadap penerima vaksin. Tentunya kami akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan," katanya.
"Namun sebaliknya, jika tidak terbukti bersalah, akan ada konsekuensi hukum dan kasusnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian Karawang untuk ditindaklanjuti kebenarannya," sambung Cellica.
Salah satu cara yang dapat membuktikan kebenarannya adalah pengujian sampel darah
Ia pun mengajak warga Karawang untuk tidak ragu dan tetap semangat mengikuti vaksinasi terlepas dari unggahan tersebut.***
S:PikiranRakyat