INDONESIAKININEWS.COM - Aksi beringas kawanan diduga geng motor melakukan penyerangan di permukiman warga. Seorang warga tewas kehabisan da...
INDONESIAKININEWS.COM - Aksi beringas kawanan diduga geng motor melakukan penyerangan di permukiman warga.
Seorang warga tewas kehabisan darah terkena tusukan senjata tajam di beberapa bagian tubuh oleh para pelaku.
Aksi mengerikan kawanan diduga geng motor ini juga diceritakan beberapa saksi mata.
Saat datang puluhan orang menunggangi sepeda motor membawa besi dan celurit sambil menggesekkan ke aspal.
Mereka berteriak-teriak di permukiman warga dan memancil provokasi di Jalan Raya Raden Saleh, dekat Masjid Al-Makmur, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Kapolsek Menteng, Kompol Yongki Rahman membenarkan adanya peristiwa penyerangan di Jalan Raya Raden Saleh oleh gerombolan yang diduga geng motor.
Ia mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki motif pembacokan Andri hingga tewas.
"Benar satu orang bernama Andri Cahyadi (43) ditemukan tewas.
Saat ini masih kami selidiki," kata Kapolsek Menteng, Kompol Rohman Yongki dikutip dari Wartakota.
Yongki mengatakan, korban saat itu sedang menyaksikan pertandingan sepakbola di pos satpam.
Korban merupakan warga RW 3 Cikini, Jakarta Pusat.
Saat tengah asyik menonton pertandingan sepak bola, datanglah segerombolan pengendara yang berjumlah kurang lebih 20 orang mengacungkan celurit, dan berteriak-teriak.
Korban yang saat itu melihat gerombolan geng motor langsung diserang tanpa alasan yang jelas.
"Mereka datang dengan berkendaraan motor depan Jalan Raden Saleh 2 sambil mengacung ngacungkan celurit dan menyerang korban tanpa alasan yang jelas," katanya.
Korban mengalami luka sabetan celurit di paha kiri bagian atas dan luka tusuk di bagian perut.
Yongki mengungkapkan, pihaknya masih mendalami motif pembacokan yang mengakibatkan Andri meninggal dunia.
Sementara itu, warga sekitar sekaligus saksi mata, R (27) mengatakan, peristiwa penyerangan berawal ketika gerombolan diduga geng motor melintasi Jalan Raya Raden Saleh.
Mereka berteriak-teriak dan memprovokasi warga sekitar.
"Di sebelah rumah sakit PGI Cikini, di pinggir kali, mereka teriak-teriak.
Mereka datang dari arah Kwitang, 15 motor.
Ada yang bonceng dua, ada yang bonceng tiga," ujar R saat ditemui di lokasi, Ahad (4/7/2021) dini hari.
Saat itu, ia melihat sekitar 20 orang datang menggunakan motor.
Mereka menggeber-geber motor dan memancing keributan.
Bentrokan pun pecah.
Ia melihat ada banyak senjata tajam dari gerombolan diduga geng motor.
"Senjata tajam itu ada yang parang, pipa besi diseret-seret ke aspal dan celurit," kata R.
Saat bentrokan, kedua belah pihak melempar batu dan botol.
Bentrokan pecah sekitar 30 menit.
"Pas ada korban, tawuran bubar.
Polisi datang sekitar 15 menit setelah tawuran bubar," lanjut R.
R mengatakan, korban yang diketahui bernama Andri mengalami luka bacok di bagian perut.
Andri sempat dibawa ke Rumah Sakit PGI Cikini tetapi tak bisa mendapatkan pertolongan karena ruang perawatan penuh.
"Kemudian dibawa ke RS Ciptomangunkusumo.
Tapi di perjalanan meninggal dunia karena kehabisan darah," kata R.
s: tribunnews.com