INDONESIAKININEWS.COM - Sebanyak 23 remaja peserta aksi demo penolakan PPKM Darurat di Kota Pasuruan positif Covid-19. Akibatnya para orang...
INDONESIAKININEWS.COM - Sebanyak 23 remaja peserta aksi demo penolakan PPKM Darurat di Kota Pasuruan positif Covid-19. Akibatnya para orang tua mereka syok dan menangis.
Mereka tak kuasa menahan sedih setelah hasil rapid tes antigen anak-anak mereka positif. Sebab, anak-anak mereka harus dikarantina hingga beberapa hari ke depan.
Pantauan di lapangan, salah seorang ibu duduk di pagar pengaman gorong-gorong sambil menangis. Dia meminta anaknya dibebaskan dan tidak dikarantina. Namun, setelah diberi pengertian petugas, ibu tersebut lebih tenang dan menunggui anaknya menjalani pemeriksaan.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, sebanyak 150 pengunjuk rasa diamankan dalam aksi penolakan PPKM Darurat di Pasuruan. Mereka selanjutnya dites antigen di halaman Mapolres Pasuruan Kota. Hasilnya, 23 pemuda positif Covid-19.
"Mereka rata-rata berusia 12-20 tahun. Karena hasil rapid test antigen positif, sehingga harus dikarantina," katanya, Jumat (16/7/2021).
Arman mengatakan, dari total 23 remaja yang positif Covid-19, 11 di antaranya dari Kabupaten Pasuruan dan 11 pemuda Kota Pasuruan. Sedangkan satu peserta lagi dari wilayah Kabupaten Probolinggo.
Diketahui, ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan PPKM Darurat di wilayah Jalan Pahlawan Kota Pasuruan. Pada aksi itu mereka membakar ban bekas dan dibubarkan petugas.
Namun, mereka kecewa dan melempari polisi dan merusak pos Polantas di simpang tiga Selagah, Kota Pasuruan. Akibatnya puluhan peserta aksi diamankan.
S:iNews