INDONESIAKININEWS.COM - Pro kontra Jokowi 3 periode kini menjadi isu hangat. Salah satu yang menggagas hal ini adalah Direktur Eksekutif In...
INDONESIAKININEWS.COM - Pro kontra Jokowi 3 periode kini menjadi isu hangat.
Salah satu yang menggagas hal ini adalah Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
Bahkan dengan terang-terangan dia siap dukung Jokowi menjabat 5 periode.
"Jangankan tiga periode, lima periode kita dukung," ujar Qodari.
Hal itu disampaikan Qodari dalam Webinar DIGINAS Tribun Network bertajuk Pro Kontra Presiden 3 Periode dan Pasangan Jokowi-Prabowo, Kamis (24/6/2021).
Bahkan ia menyebut gagasan Jokowi-Prabowo maju di pilpres 2024 juga merupakan upaya menyatukan cebong dan kampret.
"Menyatukan Cebong dengan kampret supaya jangan sampai dimanfaatkan atau dimanipulasi dengan kadrun," ujar Qodari.
Baca: Jokowi 3 Periode, Qodari: Dibilang Gagasan Dungu
Sebelumnya Qodari menyebut gagasannya diperkuat dari berbagai lembaga survey di Indonesia.
Dari berbagai lembaga survey di antaranya berasal dari Charta Politika pada Maret 2021 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
- Masyarakat yang tahu gagasan Jokowi 3 Periode 37%
- Yang setuju gagasan Jokowi 3 periode 13%
- Tidak setuju gagasan Jokowi 3 periode 61%
Dari hasil tersebut Qodari membandingkan dengan survey Parameter pada bulan Mei 2021 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
- Masyarakat yang tahu gagasan Jokowi 3 Periode 53%
- Yang setuju gagasan Jokowi 3 periode 27%
- Tidak setuju gagasan Jokowi 3 periode 52%
"Bayangkan yang tahu naik 16%, yang setuju naik 14%, yang nggak setuju turun 9%, terakhir saya baca survey SMRC yang setuju udah 40% yang tidak setuju 52%, saya nggak tahu yang tahu isu ini berapa persen," ujar Qodari.
"Bayangkan saya sendiri yang ngomong dan dimarah-marahin, lalu kemudian Pak Jokowi bilang nggak setuju, UUD masih mengatur 2 periode, lho kok naiknya begitu, bayangkan kalau teman-teman yang bergerak ini lebih banyak secara kelembagaan maka menurut saya gagasan ini akan jadi bola salju," ujar Qodari.
Qodari juga menyimpulkan bahwa yang menolak lebih banyak ngomong sedangkan yang setuju lebih banyak diam.
Gagasan Qodari juga diperkuat hasil survey SMRC soal tingkat kepuasan kepemimpinan Jokowi sebesar 76%.
"Kalau kepuasannya di bawah 50% pasti sudah, kalau di atas 70% banyak orang dengan segala alasannya pasti dukung Pak Jokowi, kalau saya alasannya adalah soal polarisasi, dan gini saya bahkan nggak pakai survey sendiri (Indo Barometer) bahkan saya mundur dari PERSEPSI (Perhimpunan Survey Opini Publik)," ujar Qodari.
Tidak hanya itu, Qodari juga membentuk Komunitas Jok-Pro 2024 atau Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024.
Baca: Paparkan Hasil Survey, M Qodari Sebut Terjadi Kenaikan Masyarakat Setuju Jokowi 3 Periode
Meski demikian pernyataan Muhammad Qodari pada dasarnya bertolak belakang dengan pernyataan Jokowi di mana ia menyebut pencalonan 3 periode sama saja dengan menampar wajahnya.
Meski bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Jokowi, M Qodari mengaku secara sadar saat ia mengutarakan dukungannya Jokowi-Prabowo 2024.
"Saya menyampaikan gagasan Jokowi-Prabowo harus dengan amandemen, amandemen itu bisa dilakukan oleh partai politik yang ada di DPR dan teman-teman anggota DPD. Pencalonan itu sendiri bisa terjadi kalau partai politiknya dukung," ujar M Qodari.
Ia juga menyampaikan bahwa gagasan tersebut disampaikan kepada masyarakat dan bukan ke partai politik.
Menurutnya, partai politik akan bergerak mengikuti suara dari masyarakat.
Maka bila masyarakat ingin Jokowi-Prabowo di pemilu 2024 maka partai politik akan bergerak ke arah yang sama.
Selengkapnya simak pada video di atas. (FIKRI FEBRIYANTO/TRIBUN-VIDEO.COM)
Lihat artikel asli