I NDONESIAKININEWS.COM - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto membongkar tentang adanya dugaan adanya dugaan konspirasi KPK...
INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto membongkar tentang adanya dugaan adanya dugaan konspirasi KPK dan ICW dalam tubuh KPK saat dipimpin Abraham Samad dkk, dengan penyidik KPK Novel Baswedan.
Hal tersebut diungkapkan Hari berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2018.
“Konspirasi tersebut bisa diungkap dengan merujuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tahun 2018,” kata Hari Purwanto, Senin (21/6) dikutip dari rmolsumut.Id.
Menurutnya, dugaan konspirasi korupsi dana hibah KPK dari negara asing yang dialirkan dan mengucur ke ICW sebesar Rp 96 miliar itu harus dipertanggungjawabkan ke publik.
Dengan adanya informasi tersebut aktivis sosial politik Ferdinand ‘berteriak’ agak Samad dan Novel berani bertanggungjawab atas hal tersebut.
Namun menurut Ferdinand dua orang pentolan KPK tersebut tak akan berani karena itu ia menganjurkan agar melepaskan baju bertuliskan ‘berani jujur pecat’ yang kenakan selama ini.
‘Wow, ICW Cair Dana Asing Rp 96 Miliar Di Era Samad dan Novel Baswedan. Kalau yg begini mana berani @nazaqistsha dan @AbrSamad jujur? Buka tuh kaos berani jujur pecat. Ta kalau jujur soal ini pasti dipecatlah’ tulisnya pada akun twitter milikinya.
Seperti diketahui bahwa ICW jugalah yang dimotori Febridiansyah yang paling lantang membela Novel Baswedan, dkk yang tidak lolos TWK. Apakah ini ada kaitannya? Waktulah yang akan membuktikannya. (Prb/mediakita.co)
Lihat artikel asli
S: Media kita