INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide meminta agar polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap para pegawai...
INDONESIAKININEWS.COM - Direktur Eksekutif KPK Watch M Yusuf Sahide meminta agar polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dihentikan.
Yusuf khawatir, polemik TWK ini akan menjadi liar. Sehingga, menimbulkan krisis kepercayaan publik di KPK.
"Rumor kekuatan internal, yang cenderung berhadap-hadapan dengan kebijakan pimpinan KPK ini sebenarnya tidak perlu ada," tegas Yusuf dalam keterangan persnya, Selasa (8/6).
Yusuf menegaskan, harmonisasi di dalam tubuh KPK, mulai dari pimpinan hingga ke jajaran terendah, merupakan elemen penting dalam sistem penegakan hukum.
Sebagai insitusi lembaga negara yang independen, Yusuf berpendapat, seharusnya KPK tetap fokus dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam pemberantasan korupsi. Tidak terganggu oleh kepentingan sekelompok orang.
"Sehingga menurut hemat saya, 75 orang yang tidak lolos, ya silakan angkat kaki dari KPK. Karena penegakan hukum di KPK, tidak hanya bertumpu pada orang per orang, melainkan kerja sama tim. Kita mengedepankan sistem," tegas Yusuf.
Ia menilai, upaya mengeliminir hasil TWK dalam sistem perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) di KPK, malah akan menjadikan sistem menjadi semakin tidak sehat dan inharmonis.
"Manuver yang dilakukan oleh 75 orang ini sangat berbahaya sekali. Mereka membangun opini terhadap insitusi KPK. Jangan sampai, publik menilai bahwa integritas hanya di miliki oleh ke-75 orang tersebut. Sedangkan yang 1.271 lainnya tidak memiliki integritas. Ini harus dihentikan, karena berdampak pada sistem penegakan hukum di KPK," pungkas alumnus Hukum Universitas Hasanuddin ini. [KAL]
S:RM.ID