INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari soal peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Ja...
INDONESIAKININEWS.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari soal peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta.
Ferdinand mengaku bahwa ia ingin menjitak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan karena persoalan tersebut.
“Rasanya sih bukan hanya pengen nyindir lagi, tapi pengen jitak!!” katanya melalui akun FerdinandHaean3 pada Jumat, 18 Juni 2021.
Ferdinand mengatakan itu sebagai respons terhadap berita berjudul ‘Kasus Covid-19 Meningkat, Anies Baswedan Disindir Habis-habisan’.
Dalam cuitannya yang lain, Ferdinand memang mengkritik keras Anies Baswedan soal penanganan Covid-19 di Jakarta.
Ia menyebut Anies tidak bisa bekerja sebab tidak melihat aksi nyatanya dalam menangani Covid-19.
“Memang dia terbukti tak bisa kerja. Kasus poditif covid kian bertambah setiap hari, namun tak terlihat kebijakannya yang nyata dilapangan,” kata Ferdinand.
“Kalau hanya tarik rem darurat, anak kecilpun bisa lakukan. Ehhhh hari ini malah ngurusin asbak. Dasar lu Nies,” tambahnya.
Bukan hanya itu, Ferdinand juga menyinggung soal Anies yang diarahkan Presiden Joko Widodo terkait penanganan Covid-19.
“Ya ampun! Kebijakan dan tindakan nyata terhadap Covid tak terlihat hingga kini meski Presiden Jokowi telah memanggilnya dan mengarahkan,” ungkap Ferdinand.
“Ini benar-benar Gubernur bebal yang tak mengerti harus kerja apa. Covid lagi menggila, dia pamer stadion bola dan bicara asbak. Dungu!” lanjutnya.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta mencatat penambahan kasus Covid-19 pada Kamis, 17 Juni 2021 sebanyak 4.144.
Disampaikan bahwa jumlah itu diperoleh setelah dilakukan tes swab PCR terhadap 23.913 spesimen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mejelaskan bahwa kasus ini mendekati kasus tertinggi yang sebelumnya terjadi pada Februari.
“Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021 yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari,” kata Dwi pada Kamis, 17 Juni 2021, dilansir dari Tempo.
S:Makassar terkini