INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pendapatnya soal mantan Menteri Koordinator...
INDONESIAKININEWS.COM - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pendapatnya soal mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli.
Menurut Jusuf Kalla, Rizal Ramli menganggap dirinya pintar, namun tidak memiliki kemampuan untuk memimpin.
Pernyataan ini diperoleh Terkini.id dari sebuah video yang diunggah oleh Karni Ilyas Club pada 6 November 2020 lalu.
Dalam video itu, Jusuf Kalla menanggapi soal pernyataan bahwa ia menghalang-halangi Rizal Ramli menjadi menteri.
Jusuf Kalla awalnya menceritakan bahwa pada saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden, Rizal Ramli memang pernah gagal menjadi Menteri BUMN dan Menteri Keuangan (Menkeu).
Namun, Jusuf Kalla membantah bahwa ia lah yang melarang Rizal Ramli menjadi Menteri saat itu. Menurutnya, Rizal Ramli memang tidak pernah diperhitungkan oleh SBY.
Justru, kata Jusuf Kalla, Rizal Ramli saat itu kemudian ditawari menjadi Menteri Perindustrian namun ia menolak.
“Wah, Anda ini teman tapi tidak adil. Saya kan maunya Menteri Keuangan atau BUMN,” kata Jusuf Kalla meniru Rizal Ramli.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla juga membeberkan mengapa Rizal Ramli tidak bisa diangkat menjadi Menteri Keuangan.
Menurut Jusuf Kalla, saat mendengar kabar bahwa Rizal Ramli akan menjadi Menkeu, ada 11 pejabat dari Kementerian Keuangan yang mendatanginya dan mengancam akan mundur.
Jusuf Kalla mengatakan bahwa ia telah menanyakan mengapa para pejabat itu menolak Rizal Ramli menjadi Menkeu.
Mereka, kata Jusuf Kalla, mengatakan bahwa Rizal Ramli tidak mengerti persoalan dan suka marah-marah hingga menyebut orang dengan nama binatang.
“Jadi, Rizal ini mungkin pintar tapi tidak bisa pimpin orang,” ungkap Jusuf Kalla.
Ia lalu menyinggung soal Rizal Ramli yang sempat diangkat sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada periode pertama Presiden Joko Widodo.
“Nah, waktu zamannya Jokowi, tidak pernah diperhitungkan juga. Hanya karena kasihan Pak Luhut yang datangi terus, ya akhirnya jadi Menko, itupun hanya 10 bulan,” ujarnya.
Menurut Jusuf Kalla, jabatan itu singkat karena para menteri tidak mau menghadiri rapat jika ada Rizal Ramli.
“Tidak ada yang hadir kalau dipanggil tapat, hanya dikirim Dirjennya saja. Karena tidak bisa pimpin orang. Jadi, ngomongnya besar, menganggap diri pintar, tapi tidak bisa pimpin orang,” bebernya.
Lihat artikel asli
S: Makasar terkini