INDONESIAKININEWS.COM - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menjadi sorotan usai menyatakan kalau f...
INDONESIAKININEWS.COM - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menjadi sorotan usai menyatakan kalau fasilitas kartu kredit manajer, direksi, dan komisaris Pertamina dihapus.
Ahok menyebut penghapusan kartu kredit dapat menghemat pengeluaran di perusahaan pelat merah itu. Kebijakan tersebut juga untuk menghindari penyimpangan penggunaan kartu kredit.Selain itu, fasilitas kartu kredit dinilainya tidak memiliki dampak untuk memajukan kinerja perusahaan.
Tak hanya soal penghapusan kartu kredit pejabat Pertamina, pernyataan Ahok lainnya yang ramai diperbincangkan adalah soal limit kartu kredit yang didapatkannya sebagai komisaris di Pertamina yang mencapai Rp30 miliar.
Mengomentari hal itu, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat (PD) Syahrial Nasution berpendapat bahwa Ahok suka mengumbar urusan internal ke publik dan meributkan hal-hal yang tidak bermutu.
"Komut @pertamina Ahok @basuki_btp suka banget mengumbar urusan “rumah tangga”. Kali ini ngeributin fasilitas kartu kredit berlimit Rp 30M direksi dan dekom," tulis Syahrial di akun Twitternya, Jumat (18/6/2021).
"Kalau mau ribut tuh yang bermutu. Bukan berpolitik," sindir @syahrial_nst.
Lebih lanjut, Syahrial berpendapat persoalkan kartu kredit yang dibeberkan Ahok merupakan modus mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk menutupi kelemahannya karena miskin prestasi di Pertamina.
"Karena miskin prestasi terus cari modus untuk menutupi kelemahan dan hal-hal besar," kata @syahrial_nst.
S:Netralnews