INDONESIAKININEWS.COM - Usai tudingan Novel Baswedan, beredar foto lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di satu meja dalam rapa...
INDONESIAKININEWS.COM - Usai tudingan Novel Baswedan, beredar foto lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di satu meja dalam rapat pimpinan, Senin (21/6/2021) siang.
Dalam foto tersebut, terlihat lima pimpinan KPK lengkap.
Mulai dari Firli Bahuri, Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, dan Nurul Ghufron.
Rapat pimpinan itu dilakukan di di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, tidak diketahui agenda dalam rapat pimpinan tersebut. Foto itu sendiri beredar di kalangan terbatas.
Foto tersebut seolah-olah membantah tudingan-tudingan miring yang dilontarkan Novel Baswedan.
Kelima pimpinan KPK juga masih menunjukkkan kekompakan dan menjaga nilai kolektif dan kolegial yang selama ini dipegang teguh.
Rapat itu tampak dipimpinan Nawawi Pomolango. Di meja depan, Nawawi didampingi Firli Bahuri dan Lili Pintauli Siregar.
Sedangkan di meja samping, terlihat Alexander Marwata dan Nurul Ghufron.
KPK sendiri punya tradisi. Yaitu, setiap ada agenda rapat, yang menjadi pimpinan rapat selalu bergiliran alias bergantian.
Sebelumnya, Novel Baswedan menyebut, ada dua pimpinan KPK yang sudah tak lagi betah berada di lembaga antirasuah tersebut.
Dua pimpinan yang dimaksud Novel adalah yaitu Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron yang disebut ingin mengundurkan diri.
Pegawai KPK yang tak lolos TWK itu juga menyebut Nawawi mengeluhkan sikap Firli Bahuri yang terlalu mendominasi dalam setiap keputusan.
Novel juga menyebut bahwa Nawawi dan Nurul Ghufron, disebutkan sama-sama merasa tidak berdaya di KPK.
Sementara, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan, Pimpinan KPK tetap dan terus bersama-sama dalam satu ikatan kolektif.
“Pimpinan KPK lima orang dan kolektif kolegial. Sampai kapanpun kami tetap bersama-sama dalam satu ikatan kolektif,” ujar Firli kepada RMOL (jaringan PojokSatu.id), Senin (21/6/2021) malam.
Firli meyakini kelima pimpinan KPK merupakan satu kesatuan sikap dan tidak akan pernah diganggu dengan fitnah yang menyerang.
“Kami berlima adalah satu kesatuan sikap, jiwa dan semangat. Tidak akan pernah diganggu dengan fitnah,” tegasnya.
Ia juga menyatakan akan terus menjaga kolegialitas dan kolektivitas secara utuh.
“Semua keputusan diambil dengan kolektif dan tanggung jawab renteng,” sambungnya.
Selama ini dan seterusnya, kata Firli, semua keputusan diambil secara mufakat dan demokratis.
Bahkan, semua produk hukum dibahas bersama pejabat struktural KPK.
“Dan semua regulasi yang dikeluarkan KPK ditandatangani secara bersama oleh pimpinan KPK,” pungkas Firli.
S: Tribunnews