INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ruhut Sitompul mengungkap aktivis kampus yang rajin menyeran...
INDONESIAKININEWS.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ruhut Sitompul mengungkap aktivis kampus yang rajin menyerang Jokowi.
Ruhut Sitompul mengatakan, aktivis kampus yang rajin menyerang Presiden Indonesia ke-7 itu dari dua keluarga.
Ia menjelaskan, aktivis kampus tersebut jika tidak dari keluarga barisan sakit hati, maka dari keluarga kadrun.
"Kalau diteropong siapa Aktivis Kampus yg suka menyerang Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 nggak jauh2 langsung kebaca," tulis Ruhut di akun Twitter-nya.
"kalau bukan dari Keluarga Barisan Sakit Hati ya dari KeluargaKadrun ha ha ha ngeri ka’le oh oh kamu ketahuan malu aaccchhhh Paten MERDEKA," lanjutnya.
Namun Ruhut Sitompul tidak menjelaskan siapa keluarga barisan sakit hati dan kadrun yang ia maksud.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi belakangan ini diserang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan Aliansi Mahasiswa UGM.
Halaman:
Editor: Andriana
Sumber: Twitter
BEM UI melalui akun Twitter resminya memberi predikat kepada Jokowi The King of Lip Service.
Menurutnya, Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras.
"Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulisnya.
Mereka beranggapan jika semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata.
Karena itu pihaknya meminta untuk berhenti membual sebab rakyat sudah mual.
Sementara itu, Aliansi Mahasiswa UGM memberikan gelar Juara Lomba Ketidaksesuaian Omongan dan Kenyataan kepada Presiden Jokowi.
Pemberian gelar diberikan Aliansi Mahasiswa UGM melalui sebuah poster ucapan selamat kepada Jokowi yang merupakan alumni UGM.
"Selamat kepada presiden Republik Indonesia @jokowi atas pencapaian dan prestasinya sehingga dapat meraih dua gelar terbaik yang diberikan oleh kami, mahasiswa. Indonesia Maju!," tulis akun @UGMBergerak dikutip mantrasukabumi.com pada Senin, 28 Juni 2021.
Dalam cuitan lain, Aliansi Mahasiswa UGM dengan moto Berani, Kritis, dan Bergerak menentang segala bentuk pembungkaman kebebasan akademik di dalam kampus.
"Berani, Kritis, dan Bergerak untuk menentang segala bentuk pembungkaman kebebasan akademik di dalam kampus," lanjutnya.
"Terlebih lagi selama era presiden @jokowi yang juga alumni @UGMYogyakarta telah menunjukkan adanya tekanan dan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa selama ini. Bersatu!," bebernya.***
Lihat artikel asli
S: Mantrasukabumi