INDONESIAKININEWS.COM - Cerita sedih disampaikan seorang anak yang kehilangan seorang ayah lantaran terpapar covid-19. Dia menjelaskan, aya...
INDONESIAKININEWS.COM - Cerita sedih disampaikan seorang anak yang kehilangan seorang ayah lantaran terpapar covid-19. Dia menjelaskan, ayahnya meninggal karena terlambat ditangani.
Diketahui, penanganan terlambat tersebut lantaran sang ayah awalnya menolak untuk diperiksa ke dokter.
Netizen pemilik akun Guzman Site tersebut, menjelaskan ayahnya terpengaruh provokasi sejumlah orang yang bilang Rumah Sakit meng-covidkan pasien.
Awalnya, Guzman mengungkapkan curhatannya itu lewat media sosial Facebook dengan menggunakan bahasa daerah Sunda.
Lalu, netizen di Twitter, @ranggarila membagikan dan menerjemahkan isi status Guzman itu. Berikut bunyi postingan Guzman yang diterjemahkan
“Saya sih gak masalah bagi yang merasa covid itu konspirasi. Asal jangan mempengaruhi orang lain, kasihan. Contohnya bapak saya, karena ada yang ngomong: “awas jangan ke rumah sakit, nanti di-covid-kan.”
Jadi bapak terpengaruhi. Kemarin-kemarin bapak sakit sempet gak mau ke dokter karena ada yg bilang gitu ke bapak. Beberapa hari kemudian saya paksakan test antigen, di rumah, di depan muka. Biar ketahuan sendiri hasilnya gimana. Hasilnya memang positif covid.
Diyakinkan juga sama test PCR di (RS) Al Islam. Karena dari awal takut di-covid-kan, jadi telant ngeceknya. Telat jg penanganannya. Hari Jumat kemarin bapak meninggal di Al Islam.
Yg mempengaruhi bapak kemarin, ada bantuannya?,” Tulis @ranggarila yang menerjemahkan postingan tersebut.
Dalam postingannya yang lain, Guzman juga mengungkapkan bahwa dirinya ikhlas dengan ketentuan Allah atas wafatnya sang ayah. Namun sebagai manusia, tentu ada ikhtiar.
“Bukan tidak ikhlas atas ketentuan Allah.Hanya sekedar sharing, bahwa kita harus memaksimalkan ikhtiar.
Jangan sampe kita nggak memaksimalkan ikhtiar gara-gara komentar orang lain.Karena kalo ada apa-apa, mereka yg komentar nggak bakal bantuin.
Bagi yg tidak percaya, silahkan saja. Tapi simpan untuk diri sendiri. Teman saya juga ada yg nggak percaya covid, tapi dia simpan untuk dirinya sendiri. Begitu ada temennya yg bergejala, dia tetep nyaranin buat ke faskes dan test kok,” tulis Guzman lagi.
S:Makassar terkini