INDONESIAKININEWS.COM - Artis Annisa Pohan turut menanggapi komentar dari para buzzer terhadap film animasi Indonesia Nussa Rara. Annisa Po...
INDONESIAKININEWS.COM - Artis Annisa Pohan turut menanggapi komentar dari para buzzer terhadap film animasi Indonesia Nussa Rara.
Annisa Pohan merasa heran dengan sikap yang ditunjukkan para buzzer tersebut.
Dikatakan Annisa pohan kalau buzzer-buzzer itu seakan Islamofobia, sementara mereka sendiri juga Islam.
"Kenapa ya buzzer-buzzer itu Islamofobia padahal dirinya juga Islam," katanya.
Dia menyatakan film animasi yang berprestasi untuk anak-anak saja telah dianggap masalah untuk buzzer itu.
"Film animasi berprestasi untuk anak-anak bernuansa Islam dengan nilai-nilai positif saja jadi masalah untuk mereka," tuturnya.
"Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan, sangat negatif," sambung istri Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tersebut.
Halaman:
Sumber: Twitter @AnnisaPohan
Tangkapan layar cuitan Annisa Pohan tentang buzzer.
Dia pun mengajak untuk menjauhkan diri dari racun yang ditebarkan oleh para buzzer tersebut.
"Indonesia bangkit yuk! Jauhkan diri dari racun-racun buzzer," ujar Annisa Pohan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AnnisaPohan pada Selasa, 22 Juni 2021.
Sebelumnya, media sosial sempat dihebohkan dengan cuitan dari Eko Kuntadhi perihal film animasi Nussa Rara.
Dia mengunggah foto dari karakter animasi tersebut dan menanyakan apakah pakaian mereka merupakan ciri anak Indonesia.
Disebutnya pakaian Nussa dan Rara sebagai ciri khas dari Taliban anak Afganistan.
Eko Kuntadhi menyatakan film tersebut dipromosikan ke seluruh dunia, agar dunia mengira Indonesia adalah cabang khalifah.
Cuitannya itu pun menuai serangan dan komentar yang beragam, tak sedikit yang kontra dengan pernyataan Eko Kuntadhi tersebut.
Namun, ada juga yang menyetujuinya, seperti mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menyatakan untuk mewaspadai propaganda sesat orang-orang yang mengatasnamakan Indonesia.
"Bedakan anak Indonesia dengan anak-anak Taliban." ujarnya.***
S:PikiranRakyat